Minggu, 06 April 2014

Kesembuhan dan Firman Tuhan



Alkitab itu berisi firman-firman tertulis (graphe).
Kumpulan graphe itu ibarat kumpulan senjata: Ada pisau, ada pedang, ada golok, ada gada, ada tongkat, ada belati, macam-macam.

Semua senjata itu ada di Alkitab dan bisa diambil.

Tapi pertanyaannya, senjata mana yang pas digunakan untuk situasi tertentu?
Dalam kondisi A, apakah kita cocok gunakan pedang atau malah cocoknya gunakan tongkat?

Kita ambil contoh,
Firman tentang kesembuhan itu banyak macam.
- Ada firman mengenai mujizat penyembuhan
- Ada juga firman tentang pengobatan non-supranatural

1 Tim 5:23
Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah

Dan 8:27
Maka aku, Daniel, lelah dan jatuh sakit beberapa hari lamanya; kemudian bangunlah aku dan melakukan pula urusan raja. Dan aku tercengang-cengang tentang penglihatan itu, tetapi tidak memahaminya.

Obat untuk Timotius itu alamiah, bukan supranatural.
Obat untuk Daniel adalah istirahat.

- Ada juga firman mengenai sakit yang tidak disembuhkan Tuhan.

1 Raj 14:12-13
Tetapi bangunlah dan pulang ke rumahmu. Pada saat kakimu melangkah masuk kota, anak itu akan mati.
Seluruh Israel akan meratapi dia dan menguburkan dia, sebab hanya dialah dari pada keluarga Yerobeam yang akan mendapat kubur, sebab di antara keluarga Yerobeam hanya padanyalah terdapat sesuatu yang baik di mata TUHAN, Allah Israel.

2 Raj 13:14
Ketika Elisa menderita sakit yang menyebabkan kematiannya, datanglah Yoas, raja Israel, kepadanya dan menangis oleh karena dia, katanya: "Bapaku, bapaku! Kereta Israel dan orang-orangnya yang berkuda!"

2 Kor 12:7
Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

Rupanya Tuhan bisa memutuskan untuk tidak menyembuhkan (ya, Tuhan adalah boss dan Dia berhak memutuskan demikian).

Jadi ketiga macam firman tentang kesembuhan itu semuanya benar, semuanya ada di Alkitab dan semuanya adalah senjata.
Mana yang kita gunakan saat bertemu kasus tertentu?

Ada kasus dimana Tuhan ijinkan suatu penyakit sembuh secara natural, ada yang melalui pengobatan medis, ada kasus dimana Tuhan turun tangan secara supranatural, ada lagi kasus dimana Tuhan putuskan untuk panggil pulang ke rumah Bapa.
Semuanya Alkitabiah. 

Intinya, Tuhan punya rencana dan selalu berencana.
Manusia tidak bisa 'memaksa' Tuhan (mengiman-imani sesuatu yang bukan khendak Tuhan).

----------


Alkitab adalah kumpulan senjata.
Jika kita hanya mengacu pada Alkitab (firman tertulis) saja, maka akan ada saat dimana kita bingung senjata mana yang hendak digunakan.
Pada saat itu, kita cenderung menggunakan keinginan dan pikiran kita sendiri untuk memutuskan senjata mana yang 'rasanya cocok' (ingin) kita gunakan.
Ketika senjata itu tidak bekerja dengan baik, kita mendapat malu dan mungkin protes pada Tuhan.

Firman tertulis tidak pernah dimaksudkan Tuhan untuk menggantikan persekutuan pribadi dengan Dia.

Tuhan Yesus pernah berkata kepada orang Saduki:

Mrk 12:24
Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah

Seseorang bisa tersesat karena ia tidak mengerti Kitab Suci (firman tertulis) dan Kuasa Allah.
Kuasa Allah itu dikerjakan oleh Roh Kudus.

Terkait Roh Kudus, Paulus menulis :

Rm 8:14
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Kemudian Tuhan Yesus berkata kepada 7 jemaat:

Why 2:7a,11a,17a,29, 3:6,13,22
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat

Kuncinya adalah 'mendengarkan'.

Beberapa orang menafsirkan 'pendengaran' sebagai 'pembacaan' atau 'mendengar akibat membaca'.
Sebetulnya tidak persis begitu.
Yang dimaksud dengan 'mendengar' adalah hasil interaksi dinamis seseorang dengan Roh Kudus yang menjadi Pemimpin.

Iman timbul karena 'mendengar' firman dari Allah, yaitu firman yang dinamis, yang hidup, yang diucapkan oleh Roh Kudus (sering disebut rhema untuk membedakannya dari logos walau artinya sama), bukan sekadar 'graphe'.

Rm 10:17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus

Setiap anak Tuhan harus bertumbuh dalam pengenalan dan persekutuan dengan Allah agar mereka mengetahui senjata firman mana yang tepat digunakan untuk situasi tertentu.
Pengetahuan itu muncul dari pendengarannya akan suara Tuhan.

Hanya Roh Kudus yang paham bagaimana cara menggunakan 'Pedang Roh' dengan tepat sasaran.

-----------

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah:
Bagaimana jika seseorang belum bisa mendengar suara Tuhan?

Tuhan memandang umatNya sesuai porsi umurnya.
Jika itu petobat baru, maka di mata Tuhan dia masih bayi rohani.
Bayi rohani belum bisa dituntut banyak karena baru diberi sedikit.

Luk 12:48b
Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut

Bayi rohani silakan memilih ayat Alkitab mana saja yang mereka kehendaki lalu mengklaimnya dan mengimaninya, maka Tuhan memberikannya.

Tapi seiring pertumbuhan rohani atau 'usia pertumbuhan rohani yg seharusnya', maka bayi dituntut Tuhan untuk berkembang.
Mulailah pergumulan doa terjadi.
 Mungkin beberapa anak Tuhan akan mengalami doa-doa yang tidak dijawab, berbeda dengan masa lalu dimana hampir semua doa terjawab.

Kondisi tersebut adalah penanda bahwa anak Tuhan datang sudah waktunya untuk langsung mencari kehendak Tuhan.
Jika ia tidak mencari, maka Tuhan tidak ber-rhema.

Jika seseorang berdoa atas pengertiannya/keinginannya sendiri, makaTuhan tidak wajib menjawabnya.

Ams 3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.


Ada doa iman dan ada doa pengharapan.
Doa iman adalah doa yang didasarkan pada rhema sehingga pasti terjadi.
Doa pengharapan adalah doa yang tidak didasarkan pada rhema.

Doa pengharapan adalah doa yang kita naikkan berkali-kali sampai kita tahu jawaban Tuhan.
Siapa yang meminta, dia akan diberi, siapa yang mencari, dia akan mendapat, siapa yang mengetok, pintu akan dibukakan baginya,
Tuhan tau yang terbaik bahkan lebih baik dari yang diharapkannya.

Jika kita mengharapan sesuatu, silakan doa terus dinaikkan sampai kita mendapat iman, yaitu saat firman Tuhan datang kepada kita.

Mungkin kita pernah lihat beberapa orang yang dengan yakin mengimani suatu doa namun akhirnya tidak terjadi. Tragis, bukan? Apalagi jika ia sudah sounding kemana-mana bahwa doa pengharapannya itu pasti akan terkabulkan.
Orang ini telah mencampur-adukkan antara doa pengharapan dengan doa iman. 
Kita harus menyadari bahwa pertumbuhan rohani itu penting.
Iman kita sekarang harus bertambah dibandingkan 10 tahun lalu.
Jika dahulu kita ambil ayat Alkitab, imani, klaim, perkatakan dan terwujud, maka 10 tahun kemudian metode itu belum tentu mustajab lagi.
Sekarang mungkin saatnya kita mengenal pikiran dan kehendak Tuhan dengan datang langsung mencari jawaban dariNya.

--------

Teman saya ada yang papanya sedang sakit dan terbaring di rumah sakit.
Lalu teman saya meminta bantuan saya untuk mendoakan dan saya menyanggupinya.
Pada saat saya berdoa, saya bertanya pada Tuhan:
'Bagaimana dengan papanya ini?'

Maka suatu Suara terdengar di hati saya, 'papanya akan dipanggil pulang.'


Tentunya saya tidak doakan agar papanya meninggal,
Saya doakan agar kehendak Tuhan yang terbaiklah yang terjadi.
Saya pun diam saja tidak menyampaikan apa yang saya dengar karena saya tidak ingin memadamkan semangat orang (sekaligus saya gunakan kasus ini sebagai test-case dalam mendengar suara Tuhan).

Kemudian tiba harinya papa teman saya dipanggil pulang ke rumah Bapa.
Setelah selesai urusan penguburan, maka saya datang ke teman saya dan menyampaikan kesan di hati bahwa memang sudah waktunya papanya pulang.

Pada saat saya share ini, dia berkata bahwa mereka kakak-adik sedang saling menuding mencari-cari kesalahan terkait upaya pengobatan papanya,
Maka saya katakan bahwa memang sudah waktunya dan tidak usah menuding-nuding lagi.
Saya bisa melihat bahwa teman saya terhibur dan saya sangat bersyukur kepada Dia.

---------

Kasus berikutnya,
Lagi-lagi papanya teman saya (teman yang lain lagi) sakit. Dokter memberikan diagnosa penyakit yang aneh, kondisinya pun lumayan parah. Teman saya minta kami doakan.
Lalu saya berdoa sambil bertanya pada Tuhan mengenai papa teman saya ini.

Suatu suara muncul di hati saya yang berkata:
'Dia akan sembuh dan keluar rumah sakit, tapi setelah itu harus langsung dilayani konseling.'
Maka saya sampaikan kepada teman saya kabar tersebut.

Sekitar beberapa hari setelah saya sampaikan, maka papanya keluar dari rumah sakit.
Saya ingatkan agar papanya dilayani konseling di Gereja.

Beberapa minggu berlalu dan saya tidak ingat lagi hal tersebut.
Suatu pagi saya tiba-tiba teringat dengan papanya teman saya, saya kaget dan spontan mengirim sms ke teman saya menanyakan kondisi papanya.
Ternyata saya dapat balasan bahwa papanya subuh itu juga telah meninggal.

Saya terkejut tetapi juga tidak tau harus berbuat apa.
Kematian adalah misteri Tuhan, saya bisa saja bertanya 'what if...' tapi percuma saja.

--------

Demikianlah beberapa pengalaman saya terkait kesembuhan.
Tuhan Yesus memberkati kita semua. 


Tidak ada komentar:

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...