Jumat, 08 April 2016

Keselamatan



Tulisan ini adalah rangkaian pemahaman saya mengenai doktrin Keselamatan yang beredar di kalangan Gereja.

Dalam menulis tiap-tiap aliran, saya menyelipkan catatan kritis berdasarkan apa yang saya pahami. Karena itu janganlah heran jika apa yang saya tulis tidak sepenuhnya lengkap dan tidak sepenuhnya diformulasikan sesuai dengan pendapat resmi dari perumus doktrin tersebut.

Untuk memperoleh pemaparan lengkap dari masing-masing doktrin, maka silakan pembaca mencarinya di situs lain.

Di akhir tulisan, saya akan menuliskan opini saya pribadi mengenai bagaimana keselamatan itu.

--------------

1. CALVINISME

Calvinisme adalah doktrin besar yang berkembang sekitar abad ke-16 oleh teolog John Calvin. Doktrin ini dianut oleh banyak kalangan Protestan tradisional.
Doktrin ini menyatakan bahwa keselamatan adalah murni 100% kasih karunia Allah tanpa jasa manusia sedikitpun.

Calvinisme menitikberatkan kedaulatan Allah 100%.
Semua yang terjadi di dunia adalah penentuan dan keputusan Allah.
Allah tidak pernah gagal, tidak bisa gagal dan menentukan segala sesuatunya.

Allah sejak semula (sebelum dunia dijadikan) telah merancang dan menentukan penebusan oleh Yesus Kristus.
Dalam rancanganNya itu, maka Allah menetapkan bahwa Adam jatuh dalam dosa.

Calvinisme memformulasikan doktrinnya dalam TULIP.

T = Total Depravity (kebejatan total)

Sejak kejatuhannya dalam dosa maka semua manusia mengalami kebejatan total.
Karena kebejatan total ini, maka tidak ada satu manusiapun yang dapat melakukan kesalehan yang berkenan kepada Allah dan tidak ada manusia yang dapat mencari Allah.
Manusia tidak mungkin bisa selamat oleh perbuatannya sendiri.

U = Unconditional Election (pemilihan tanpa syarat)
Sebelum dunia dijadikan, Allah dalam kedaulatanNya telah memilih dan menetapkan sebagian manusia untuk diselamatkan (Umat Pilihan) dan sebagian manusia untuk binasa (konsep double predestination).
Mereka yang ditentukan untuk binasa tidak mungkin bisa diselamatkan.
Pemilihan ini dilakukan secara eksklusif oleh Allah tanpa memandang jasa/perbuatan manusia tersebut di masa depan, jadi keputusannya murni kasih karunia Allah semata.
Tidak ada seorangpun yang dapat memastikan siapa saja yang masuk golongan Umat Pilihan, itu adalah misteri ilahi.

L = Limited Atonement (penebusan yang terbatas)
Penebusan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus hanya diperuntukkan bagi manusia yang telah dipilih Allah (unconditionally elected).
Penebusan Tuhan tidak berlaku universal bagi semua manusia, melainkan hanya bagi Umat Pilihan.

I = Irresistible Grace (kasih karunia yang tidak dapat ditolak)
Bagi mereka yang Allah sudah tetapkan menjadi Umat Pilihan, maka Allah memberikan kasih karunia yang tidak dapat ditolak.
Kasih karunia ini memampukan mereka untuk percaya Injil dan menerima Yesus Kristus.
Bagi yang tidak menerima kasih karunia ini, maka tidak mungkin mereka dapat percaya Injil. 

P = Perseverance of Saints (ketekunan orang-orang kudus)
Allah memastikan bahwa Umat PilihanNya akan tetap beriman, tetap berbuah dan tetap ada dalam keselamatan.
Umat Pilihan tidak mungkin gugur imannya karena Allah menjaga keselamatan mereka.

Demikianlah formulasi TULIP dari Calvinisme.
Dalam alam pikiran Calvinisme, tidak ada yang namanya 'free-will', semua adalah 'God's will'.
Dari sejak semula manusia tidak pernah memiliki free-will karena Allah berdaulat menentukan segala sesuatunya.
Yang manusia miliki adalah 'bounded-will' atau kehendak yang telah diikat ke tujuan tertentu.

Dalam denominasi Gereja Reformed berkembang sebuah varian dari Calvinisme, yaitu doktrin Reformed.
Doktrin Reformed ini digagas oleh Martin Luther dan diakui sebagai pengembangan dari teologi Agustinus (St. Augustine).

Doktrin Reformed juga menganut TULIP tetapi perbedaannya adalah:
Tuhan tidak menentukan Adam untuk jatuh dalam dosa, melainkan Adam dengan free-will-nya memilih untuk berbuat dosa.
Sejak Adam jatuh dalam dosa, maka semua manusia menuju kebinasaan dan Allah memilih untuk menyelamatkan sebagian saja dari keturunan Adam (single-predestination).

Doktrin Reformed tidak setuju bahwa Allah memilih sebagian manusia untuk binasa. Kebinasaan adalah tanggung jawab Adam yang jatuh dalam dosa.
Jadi doktrin Reformed dan Calvin berbeda hanya pada asal-muasal terjadinya dosa dan adanya free-will.

Doktrin Calvinisme/Reformed ini melahirkan jargon terkenal OSAS yaitu Once Saved Always Saved (sekali selamat tetap selamat).


2. ARMINIANISME
Doktrin ini juga berkembang sekitar abad ke-16 dan merupakan counter-teaching dari Calvinisme. Doktrin ini digagas oleh Jacobus Arminius dan dikembangkan oleh kalangan Remonstrants. Doktrin ini umumnya dianut oleh Gereja beraliran Pentakosta dan Karismatik.
Doktrin ini memiliki banyak variasi seiring perkembangan zaman, tetapi saya akan tulis garis besarnya saja supaya sederhana.

Doktrin ini juga menyatakan bahwa keselamatan adalah kasih karunia dari pihak Allah yang membebaskan manusia untuk dapat memilih/menolak keselamatan.

Formulasi dari Arminianisme adalah:

T = Total Depravity (kebejatan total)
Sejak kejatuhannya dalam dosa maka semua manusia mengalami kebejatan total.
Karena kebejatan total ini, maka tidak ada satu manusiapun yang dapat melakukan kesalehan yang berkenan kepada Allah dan tidak ada manusia yang dapat mencari Allah.
Manusia tidak mungkin bisa selamat oleh perbuatannya sendiri.
Dalam hal ini Arminianisme memiliki kesamaan dengan Calvinisme. 

C = Conditional Election (pemilihan bersyarat)
Keselamatan sifatnya bersyarat yaitu hanya diberikan kepada orang-orang yang percaya pada Injil.
Dalam hal ini keselamatan melibatkan keputusan manusia untuk memilih menerima Yesus Kristus. 

U = Unlimited Atonement (penebusan yang tidak terbatas)
Karya pengorbanan Yesus Kristus ditawarkan kepada semua manusia (bukan hanya pada golongan tertentu) tetapi hanya akan bekerja/diterapkan bagi orang-orang yang menerima Injil.
Unlimited Atonement ini perlu dibedakan dari Universal Atonement. Universal Atonement mengatakan bahwa karya pengorbanan Yesus Kristus secara otomatis diterapkan pada semua manusia (dengan kata lain semua manusia otomatis selamat). Universal Atonement tidak alkitabiah dan sesat. 

R = Resistible Grace (kasih karunia yang dapat ditolak)
Allah memberikan kasih karunia kepada semua manusia tetapi kasih karunia ini sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan bagi manusia untuk menolak kasih karunia itu.
Dalam konsep Arminianism, dikenal istilah Prevenient Grace.

Prevenient Grace adalah kasih karunia yang Tuhan anugerahkan bagi semua orang untuk menyingkapkan selubung/memutuskan ikatan/membebaskan pikiran manusia sehingga manusia dapat memiliki freed-will (kehendak bebas yang dimerdekakan).
Dengan adanya freed-will ini, maka manusia berkemungkinan untuk memilih dengan bebas apakah hendak menerima Injil ataupun menolak Injil.

C = Conditional Security of Saints (keselamatan orang-orang kudus yang bersyarat)
Karena kasih karunia dapat ditolak, maka manusia bisa saja jatuh dari iman atas kehendak bebasnya sendiri, manusia masih memungkinkan untuk murtad.

Demikianlah sedikit keterangan mengenai doktrin Arminianisme.
Faktor pembeda yang signifikan terhadap Calvinisme adalah porsi free-will.
Arminianisme mengakui Allah memberikan prevenient grace kepada semua orang dan manusia dapat dibebaskan free-will-nya untuk dapat memilih/menolak Injil.
Tanpa prevenient grace, maka tidak seorangpun manusia dapat diselamatkan.

Faktor prevenient grace ini menjadikan doktrin Arminianisme menekankan keselamatan sebagai inisiatif dan usaha Allah 100% (tanpa prevenient grace, manusia tidak mungkin dapat memilih Allah).

Ada beberapa varian doktrin Arminianisme, diantaranya semisal ada varian yang mengatakan bahwa pemilihan Allah bersifat mutlak berdasarkan foreknowledge Allah (pengetahuan masa depan). 
Maksudnya, Allah bisa melihat ke masa depan dan mengetahui dengan persis siapa saja yang akan menerima hingga mempertahankan Injil dan siapa saja yang akan menolak Injil; mereka yang pada akhirnya berhasil mempertahankan Injil-lah yang ditentukan untuk selamat dari sebelum dunia dijadikan.
 
---------

Itulah 2 aliran besar doktrin keselamatan yang masih beredar di Gereja masa kini.

Selain 2 aliran itu, ada lagi beberapa paham lainnya, yaitu:

1. Pelagian & Semi-Pelagian (sesat)
Pelagian menyatakan bahwa manusia pada dasarnya baik, memiliki kemampuan untuk mencari Allah dan mengusahakan keselamatan. Doktrin ini dikutuk dan dinyatakan sesat pada Konsili Chartago tahun 418.
Semi-Pelagian menyatakan bahwa keselamatan adalah usaha Allah dan usaha manusia secara berimbang. Arminianisme sering kali dituduh sebagai jelmaan dari Semi-Pelagian. Doktrin Semi-Pelagian ini dikutuk dan dinyatakan sesat oleh Konsili Orange tahun 529.


2. Open-Theism
Doktrin ini agak unik. Doktrin ini menyatakan sekalipun Allah itu Mahatahu dan Mahakuasa, namun Ia tidak berupaya mengetahui dan menentukan segala sesuatu hingga tahap spesifik, melainkan memberikan keleluasaan dan kelonggaran bagi free-will manusia dengan tujuan menjalin hubungan interaktif dengan manusia ciptaanNya.
Jadi dalam doktrin ini, masa depan itu tidak pasti seluruhnya melainkan hanya pasti untuk hal-hal tertentu saja. Allah bisa saja berubah keputusan dan tindakan manusia dapat membuat perbedaan di masa depan.

3. Hypergrace
Ini doktrin yang sedang berkembang di masa kini pada denominasi Gereja tertentu. Doktrin ini mengambil pendekatan Arminian untuk poin T, C, U dan R, tetapi pada saat manusia memilih untuk menerima Injil, maka dia tidak akan mungkin lagi bisa binasa (pasti tetap selamat).

Demikianlah beberapa paham keselamatan yang berkembang hingga saat ini.

********* 


Pendapat pribadi.

Awalnya saya penganut Arminianisme dan sering sekali membantah Calvinisme.
Namun sesudah saya membaca lebih mendalam beberapa pandangan di atas dan juga membandingkannya dengan Alkitab, maka saat ini saya mempunyai opini tersendiri.

Perlu diketahui bahwa doktrin Calvinisme/Reformed dan Arminianisme hingga saat ini masih dianut oleh sebagian besar Gereja Protestan, para penganutnya pun terlibat dalam debat yang panas dalam mempertahankan masing-masing pandangan.
Alasan bahwa kedua doktrin ini masih dianut adalah kedua doktrin tersebut sama-sama mempunyai dasar ayat Alkitab yang secara kuat mendukungnya.

Ayat-ayat seperti:

Yoh 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Ef 1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
 


Ayat-ayat di atas berbicara sangat kuat mendukung Calvinisme/Reformed.

Di sisi lain,
Ayat-ayat seperti: 

2 Yoh 1:9
Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.

Why 3:5
Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.


Ayat-ayat di atas berbicara sangat kuat mendukung Arminianisme.
Karena keduanya punya dasar ayat yang kuat, maka keduanya masih bertahan dan menimbulkan debat berkepanjangan.

-------

Saya pribadi merasa tidak bisa mengabaikan konsep Arminianisme namun juga tidak bisa mengabaikan konsep Calvinisme. Kedua-duanya menurut saya mengandung kebenaran.
Kedua-duanya menurut saya Alkitabiah walau kedua-duanya tidak seluruhnya mutlak.

Manusia telah mencoba untuk memformulasikan Allah (mencoba memahami pikiran Allah dengan menetapkan rumus supaya dapat membuat prediksi).
Tapi apakah Allah bisa diprediksi? Apakah Allah begitu metodik sehingga 'harus' mengikuti pola tertentu?

Dari pengalaman saya melayani saya temukan bahwa Allah memiliki cara-caraNya sendiri dalam menangani beragam hal yang berbeda. Ia metodik di dalam caraNya dan di dalam pemikiranNya. Metode yang Ia terapkan tidak selalu sama dengan rumus yang manusia pikirkan.

Maka itu saya mulai melihat bahwa ayat-ayat bersifat Calvinisme adalah relevan dan ayat-ayat bersifat Arminianisme jugalah relevan.
Kedua-duanya relevan dan kedua-duanya mengandung kebenaran, hanya saja kedua-duanya diterapkan dalam kondisi yang berbeda menurut pengaturanNya yang berdaulat.

Saya terkesan saat membaca nas ini:

Yoh 17:9-21
Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; 
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Pada nas ini, Tuhan Yesus berdoa untuk murid-muridNya.
Saya melihat bahwa Tuhan saat itu berdoa untuk 2 golongan murid.

Golongan pertama adalah ke-12 rasul.
Kepada mereka dikatakan bahwa Tuhan telah memilih mereka, telah menetapkan mereka (sesuai dengan Yoh 15:16), telah mengutus mereka dan menjaga mereka sehingga tidak seorangpun yang dapat binasa, selain Yudas yang sudah ditentukan untuk binasa.

Jadi pada ke-12 rasul itu doktrin Calvinisme berlaku. TULIP berlaku sepenuhnya.

Tetapi pada ayat ke 20, Tuhan Yesus berdoa untuk golongan ke-2, yaitu kepada semua orang percaya lain yang kelak akan menerima pemberitaan para rasul itu.

Pada golongan ke-2 ini, doktrin Arminianisme berlaku. Tuhan membebaskan mereka untuk memilih/menolak Injil.

Kepada para golongan 2 ini, Tuhan Yesus ingin agar mereka menjadi satu.

----------

Jadi saya berpendapat bahwa ada sebagian orang yang Tuhan tetapkan, pilih dan jaga secara eksklusif sehingga mereka pasti menerima Injil, pasti mampu menjaga iman dan pasti selamat. Kepada mereka diberikan irresistible grace.
Mereka ini adalah para penjala manusia, orang-orang yang sudah Tuhan tentukan dalam rencana besarNya, yang Tuhan utus ke dunia untuk memenangkan dunia.

Nah, sebagian lagi Tuhan berikan kehendak bebas untuk memilih apakah mau percaya atau menolak Injil, apakah mau menjaga iman atau membuang imannya. Kepada mereka ini diberikan resistable grace/prevenient grace.

Nantinya kedua golongan ini sama-sama menyatu dalam Tubuh Kristus, yaitu Gereja.

Tuhan tidak menetapkan segala sesuatunya dengan spesifik, melainkan menetapkan sebuah general-design. Dalam general-design itu Ia menetapkan kejadian-kejadian besar yang pasti harus terjadi, termasuk di dalamnya Ia tetapkan orang-orang tertentu yang harus lahir. Kepada orang-orang ini Ia mempunyai rencana yang spesifik dan mereka harus memenuhinya. Ke-11 rasul adalah contoh dari golongan ini. Daud dan Yeremia juga adalah contoh lainnya.

Mzm 139:16
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. 

Yer 1:5
Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.

Ada kejadian dan kelahiran yang mutlak harus terjadi. Allah memastikannya untuk terjadi dengan kemahakuasaanNya.

Di luar itu, Ia memberikan keleluasaan berinteraksi dengan kehendak bebas manusia.
Tidak semua orang Ia kontrol sedemikian rupa. Ia menciptakan sistem dan sistem itu akan bekerja responsif terhadap manusia.
Ia bukan pencipta segala dosa dan kejahatan.
Ketika seorang pria dan wanita memutuskan atas kehendak bebas untuk free-sex, lalu mengandung kemudian aborsi, maka bukan Tuhan yang merancang terjadinya aborsi tersebut. Manusia itulah yang menyalahgunakan sistem reproduksi yang Ia ciptakan untuk berbuat dosa.

Hos 8:4
Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.

Mat 24:26
Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.
Luk 13:34
Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.

Maka itu kita kenal istilah 'Ia tidak menghendaki tetapi Ia mengizinkan'.

Namun begitu, secara keseluruhannya Ia tetap memegang kendali karena Ia juga telah menetapkan batas-batas yang harus dipenuhi, yang tidak dapat dilanggar dan tidak dapat diubah.


Seorang Musa bisa mengubah keputusan Allah tentang penghukuman Israel, tetapi siapapun tidak akan ada yang dapat berdoa agar isi penghakiman kitab Wahyu tidak terjadi.

Seorang Hizkia bisa membuat Allah bersimpati sehingga memperpanjang nyawanya, tetapi tidak seorangpun dapat mencegah lahirnya Sang Mesias pada waktu yang Ia tentukan.

Ada hal-hal yang mutlak, ada hal-hal yang terbuka pada interaksi.
Maka ada jodoh yang pasti, ada juga kehendak bebas memilih pasangan hidup.

Kita tidak bisa benar-benar tau siapa masuk golongan mana. Itu hanya Tuhan yang tau.
Makanya Alkitab berisi kebenaran dua sisi, ada ayat-ayat bersifat jaminan pasti keselamatan, ada juga ayat-ayat bersifat peringatan untuk mempertahankan iman.

-------

Saya ilustrasikan kira-kira seperti ini:
Allah membuat sebuah Kapal dan Kapal ini Ia namakan Gereja.
Ia telah menetapkan sebelum segala abad bahwa hanya Kapal Gereja saja yang dapat membawa orang dari pelabuhan bumi ke dermaga sorga.

Ia juga sudah menetapkan sebelum segala abad siapa saja yang akan jadi kru kapal itu. Ia menentukan kapal ini akan singgah di mana saja dan siapa saja yang akan bergabung di tempat-tempat tersebut.

Maka berlabuhlah Kapal Gereja ini.
Di sepanjang perjalanannya, bergabunglah kru. Para kru ini kemudian mengundang dan menghimpun semua penduduk di setiap persinggahan untuk bergabung.
Ada penduduk yang memilih bergabung, ada juga yang menolak.
Ada yang sudah bergabung dan tetap bergabung kemudian menjadi bagian dari kru,
Ada juga yang sudah bergabung tetapi kemudian memutuskan tidak melanjutkan perjalanan.
Mereka yang tetap ada di Kapal kemudian menjadi satu kesatuan.

Itulah Tubuh Kristus, itulah Gereja dan itulah keselamatan.

Sama seperti Tuhan berjanji membawa Israel masuk tanah perjanjian.
Pada akhirnya janji Tuhan tergenapi, Israel benar-benar masuk tanah perjanjian.
Tapi dari semua umat Israel yang masuk itu, hanya Yosua dan Kaleb-lah umat yang keluar dari Mesir. Sisanya mati di padang gurun karena tidak taat. Anggota lainnya yang masuk tanah perjanjian adalah keturunan dari mereka yang mati di padang gurun.

Maka iman adalah keyakinan penuh atas janji keselamatan yang Yesus Kristus berikan dan meyakini bahwa Tuhan akan memampukan serta menjaga kita agar berbuah dalam kebenaran, namun di sisi lain kita berjaga-jaga agar tidak tertipu dan tidak jatuh dalam kehidupan dosa dengan bergantung pada persekutuan pribadi yang interaktif bersama Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...