Markus 11:22
Yesus menjawab mereka:
"Percayalah kepada Allah!
Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang
dikutuk oleh Tuhan.
Pada saat dikutuknya pohon itu, ia tidak langsung
kering. Keesokan harinya barulah pohon itu kering hingga akar-akarnya. Ketika
Petrus melihat hal itu, ia heran, lalu Tuhan menjawab:
"Percayalah kepada Allah!
Kalimat tersebut menarik. Why? Karena dalam versi
terjemahan lainnya ayat tsb berbunyi:
And Jesus answering saith to them,
Have faith OF God (Young Literal Translation)
Atau terjemahannya:
‘Milikilah iman Allah!’
Ayat lainnya yang selaras dengan ini:
Galatia 2:20 (King James Version)
I am crucified with Christ:
nevertheless I live; yet not I, but Christ liveth in me: and the life which I
now live in the flesh I live by the faith OF the Son of
God, who loved me, and gave himself for me
Atau terjemahannya:
‘Hidup oleh iman Anak Allah’
Lha, bukannya selama ini manusialah yang ber-iman?
Kok disini muncul 'iman-nya Allah'?
Kita sama-sama telah sepakat bahwa iman itu datang
dari Allah.
Manusia tidak dapat ‘menciptakan iman sendiri’ atau
‘ngiman-ngimani’.
Iman itu lahir dari Allah, diberikan oleh Roh Kudus
kepada kita salah satunya melalui pendengaran akan firman Allah. Saat Allah
memberi firman ke hati kita, dari situlah lahir iman.
Iman ini bisa saja mulanya berbentuk benih yang
kecil (seperti biji sesawi) tapi pasti akan bertumbuh, makin lama makin besar,
makin lama makin kuat dan pada akhirnya memberikan buah, yaitu terwujudnya
pekerjaan Allah.
Saat seseorang minta kesembuhan, pada saat itu juga
Tuhan (sebenarnya telah) menjawab dia. Tuhan menjawab ‘YA’ namun kenyataannya
belum terjadi. Mengapa? Karena yang Tuhan berikan adalah iman dalam bentuk benih.
Benih belum memberi buah, namun jika dipegang dengan sabar, benih itu akan
bertumbuh hingga genap waktunya muncul buah kesembuhan. Maka tidak heran ada
orang yang berdoa hari ini namun baru menerima kegenapan kesembuhan 1 tahun
kemudian. Benih iman tersebut bertumbuh 1 tahun lamanya.
Iman dari Allah bisa menggeser gunung-gunung &
melakukan berbagai perbuatan Allah yang dahsyat. Lalu bagaimanakah kita hidup
dalam iman Allah ini?
Galatia 2:20 (King James Version)
I am crucified with Christ:
nevertheless I live; yet not I, but Christ liveth in me: and the life which I
now live in the flesh I live by the faith OF the Son of
God, who loved me, and gave himself for me
Ada beberapa unsur dari ayat tersebut:
1. Christ liveth in me
Inilah unsur yg perlu kita perhatikan. Tuhan Yesus
hidup di dalam kita. Roh yang ada di dalam kita lebih besar daripada Roh yang
ada dalam dunia.
Mrk 11:23
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam
laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang
dikatakannya itu akan terjadi baginya
Mengapakah orang bisa bimbang hatinya?
Ia tidak sedang merasa bahwa Tuhan bersama
dia. Ia merasa sendiri & bertindak sendiri. Ia merasa keinginannya tidak
didukung Tuhan.
Sebelum kita berdoa, pastikan hati kita YAKIN bahwa
Kristus hidup dalam kita & bersama-sama kita.
Ambil waktu merenungkan ini, memantapkan hati
sehingga saat kita berdoa dan mendeklarasi, kita tidak melakukannya sendirian
melainkan bersama-sama Tuhan.
2. Son of God, who loved me, and gave himself for
me
Ini statement yang sangat powerful.
Christ liveth in me,
What kind of Christ He is?
He is Christ who loved you & gave
Himself to you.
Yang membuat kita bimbang kepada Allah adalah rasa
curiga kita pada Allah.
oOooo pasti sakit ini diizinkan Tuhan
supaya kita bener,
Ini layak saya derita krn Tuhan sedang
didik saya,
Tuhan tuh kl sama saya pasti pakenya cara
keras,
Saya doakan orang laen oke, tp kl diri
saya sndiri Tuhan seringnya ga jawab,
Tuhan baru mau nyembuhin jika saya kasih
ini ini ini,
Tuhan gak kasih saya karena saya masih
belum lakukan itu, itu, itu,
De el el
Yang kita perlu sadari, sebelum kita kenal Tuhan,
sebelum kita bahkan tau apa itu hidup benar, Tuhan Yesus sudah mati bagi
kita. Ia sudah mengasihi kita. Yang terbaik Ia telah berikan pada kita
sebelum kita paham apa yang baik.
Bersama Tuhan semacam itu, masihkah kita ragu bahwa
Ia ingin berikan yang terbaik bagi kita? Masihkah kita berpikir Ia akan
mencuri, membunuh dan membinasakan?
Stop curiga pada Tuhan!
Yang Tuhan berikan kepada kita adalah kebenaran,
damai sejahtera & sukacita. Apa yang tidak damai sejahtera & bukan
sukacita tidaklah datang dari Tuhan & bukan untuk kita.
Pahami & resapi our standing upon God.
Kita adalah orang tebusan yang Ia benarkan & Ia
kasihi.
2 poin tersebut menjelaskan bahwa iman yang kuat
bukan soal ‘imannya’ tapi Allah seperti apa yang kita imani.
Faith of Son of God = Iman akan Anak Allah,
Iman akan Anak Allah yang begitu mengasihi kita
& telah mati bagi kita. Dari iman itulah lahir banyak hal-hal besar.
3. Declare!
Kembali ke ayat:
Markus 11:22
And Jesus answering saith to them,
Have faith OF God (milikilah iman Allah)
Apakah yang terjadi sesudah Tuhan mengucapkan hal
itu?
Markus 11:23-24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke
dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang
dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa
saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka
hal itu akan diberikan kepadamu.
Iman Allah itu diikuti oleh ‘perkataan’.
Teman-teman tau bagaimana Allah bekerja?
Allah bekerja dengan perkataanNya.
Ia berkata sehingga terjadilah yang belum terjadi,
terciptalah apa yang belum ada.
Iman Allah diikuti oleh perkataan.
Segera sesudah Tuhan Yesus berkata ‘milikilah iman
Allah’, Ia langsung meminta kita ‘perintahkanlah’.
Iman Allah akan aktif saat kita berkata dengan
tidak bimbang seolah hal tersebut sudah terjadi.
Rasanya tidak kebetulan gereja berbicara ttg tahun
Pey: Tahun perkataan & deklarasi. Kita diingatkan tentang iman Allah yang
diaktifkan oleh perkataan kita. Jadi mulailah memperkatakan berulang-ulang,
katakan dengan tidak bimbang, katakan dengan keyakinan bahwa itu sudah terjadi,
dan itu pasti terjadi.
Mengapa?
Karena Tuhan bersama kita & Tuhan mengasihi
kita.
Mari kita katakan:
Di dalam nama Tuhan Yesus, virus corona SUDAH
musnah sampai akar-akarnya, resesi SUDAH lenyap sampai akar-akarnya, AMIN!
Itulah iman Allah.
-------
Kualitas iman yang kita miliki ditentukan seberapa
kita mengenal Anak Allah yang mengasihi kita & mati untuk kita. Adakah Ia
menahan-nahan berkat & segala yang baik? Rasa curiga (akibat pengenalan yg
meleset) akan menimbulkan rasa bimbang. Pengenalan yang benar akan memberi
kepastian teguh & rasa kebersamaan dengan Tuhan ketika kita menghadapi
segala tantangan.
Namun, untuk semua ini kita butuh ambil waktu
merenung:
Sudahkah saya memiliki gambaran yang benar tentang
Allah sumber iman saya?
Puji Tuhan Yesus Kristus!
-----ada 1 lagi-----
4. What are you?
Galatia 2:20 (King James Version)
I am crucified with Christ:
nevertheless I live; yet not I, but Christ liveth in me: and the life which I
now live in the flesh I live by the faith OF the Son of God, who loved
me, and gave himself for me
Poin 1 & 2 bicara tentang siapa Dia,
Poin 3 bicara tentang cara menerapkan iman,
Poin 4 ini bicara tentang siapa kita.
Hidup oleh Iman Allah sangat berkaitan dengan awal
kalimat dalam Galatia 2:20.
namun aku hidup, tetapi bukan lagi
aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.
Hidup-mu atau hidup-Kristus?
Mau-mu atau mau-Kristus?
Iman-mu atau iman-Kristus?
Tiba-tiba semua nyambung.
Lagi-lagi butuh perenungan.
Tuhan Yesus memberkati