Kamis, 14 April 2016

Nephilim



Kej 6:1-4
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Pada waktu itu orang-orang raksasa (nephilim) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. 

Nas ini sangat menarik karena menimbulkan banyak spekulasi.
Spekulasi yang paling kuat berasal dari Kitab Henokh (Book of Enoch).

Kitab Henokh adalah karya sastra Yahudi pada sekitar abad ke-3 atau abad ke-1 SM dan tidak jelas siapa penulisnya. Tentunya kitab ini tidak ditulis oleh Henokh (walau kitab ini mengaku bahwa penulisnya adalah Henokh sendiri) sehingga kitab ini tergolong pseudographia.

Gereja tidak mengakui kitab ini sebagai bagian dari Kanon Alkitab, begitu juga kitab ini tidak dimasukkan oleh agamawan Yahudi dalam Tanakh (Kitab Suci Agama Yahudi), tetapi kitab tampaknya ini mendapat tempat istimewa di beberapa kalangan Yahudi dan beberapa bapa Gereja.

Yudas (penulis Surat Yudas) mengutip langsung dari Kitab Henokh ketika menjelaskan mengenai kedatangan kedua Kristus:

Yud 1:14, 6
Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya
hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."
Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar

Itulah misteriusnya kitab Henokh, dia tidak kanonik, tidak masuk dalam Alkitab, tidak tergolong sabda Tuhan yang diinspirasikan, tetapi dikutip oleh Yudas dalam suratnya.

Sekilas pandang saja, apa kata kitab Henokh mengenai nephilim?

Allah mengutus beberapa malaikat untuk menjadi Penjaga (The Watchers) bagi manusia. Para Penjaga ini kemudian datang ke bumi dengan tujuan untuk membantu manusia. Seiring berjalannya waktu, para Penjaga ini melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik dan menarik, maka mereka mengambil bentuk wujud manusia, berhubungan seks dengan perempuan lalu melahirkan para nephilim. Para Penjaga ini juga mengajari manusia hal-hal yang belum waktunya diketahui.
Tuhan murka lalu memutuskan untuk menghakimi para Penjaga ini. Mereka lalu dikenal sebagai Fallen Angels dan dipenjara di jurang maut. Para Nephilim dan manusia yang jahat kemudian dimusnahkan oleh air bah.

Jadi kitab Henokh ini menyebutkan mengenai kawin silang antara malaikat Allah (makhluk spiritual) dengan manusia.
Mereka yang familiar dengan kitab Henokh akan mengartikan nas Kitab Kejadian bahwa anak-anak Allah adalah para malaikat jatuh, sedangkan anak-anak manusia adalah manusia. Keturunannya menjadi para raksasa (nephilim).

-----

Bagaimanakah kisah ini jika kita bandingkan dengan prinsip-prinsip dalam Alkitab?

Makhluk beristilah 'Penjaga' bukanlah hal yang asing di Alkitab.
Nebukadnezar dalam kitab Daniel ada menyebutkannya.

Dan 4:13
Kemudian dalam penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit.

Kitab Daniel dan kitab Henokh sama-sama mengindikasikan bahwa Penjaga adalah semacam makhluk sorgawi kemungkinan besar adalah malaikat yang ditugaskan untuk menjaga.

Mungkinkah makhluk rohaniah ini berhubungan seks dengan manusia?

Yesus Kristus mengatakan bahwa di sorga kelak, manusia akan hidup sama seperti malaikat yaitu tidak kawin dan tidak mengawinkan secara biologis.

Jadi kita pahami bahwa malaikat tidak saling kawin di sorga.
Tapi ya itu, 'di sorga'.
Bagaimana jika malaikatnya mampir ke bumi? Bisakah ia kawin dengan manusia?

Seharusnya tidak.

Bagaimana ceritanya makhluk rohani bisa berketurunan jasmaniah?
Benihnya darimanakah?
Apakah malaikat punya kuasa mencipta janin?

Saya masih bisa terima jika dikatakan si malaikat merasuki tubuh laki-laki kemudian menggunakan tubuh itu untuk berhubungan seks dengan perempuan.
Jikapun demikian, benihnya adalah benih manusia normal saja, bukan?
Malaikat yang sedianya tidak saling kawin di sorga tentunya tidak perlu diperlengkapi dengan benih sperma, bukan?

Saya ragu nephilim adalah keturunan malaikat dengan manusia.
Saya tidak bisa menerima alur teori dari kitab Henokh ini.

Lalu bagaimana penjelasan yang lebih terkesan Alkitabiah?

Kej 6:1-4
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,
maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Pada waktu itu orang-orang raksasa (nephilim) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Sebelum nas ini dituliskan, pada Kejadian 5 diceritakanlah silsilah dari Adam sampai Nuh. Dalam silsilah itu dituliskanlah: 

Kej 5:1-4
Inilah daftar keturunan Adam. Pada waktu manusia itu diciptakan oleh Allah, dibuat-Nyalah dia menurut rupa Allah; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Ia memberkati mereka dan memberikan nama "Manusia" kepada mereka, pada waktu mereka diciptakan.

Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya. 
Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan. 

Set disebutkan. Lalu dimanakah Kain dan Habel?
Kain tidak disebutkan dalam silsilah itu. Kain disebutkan dalam silsilah di Kejadian 4.

Kain ini telah dihalau dari hadapan Tuhan. Jika membaca alur di Kejadian 4 dan Kejadian 5, maka saya menduga Kain ini terusir dari hadapan Adam juga. Kain kemudian membangun silsilah keluarganya tersendiri. 
Di sisi lain, silsilah keluarga Adam dimulai dari Set yang disebutnya sebagai anak pengganti Habel.

Jadi maksudnya apakah?
Saya menduga 'anak-anak Allah' adalah keturunan Set, sedangkan 'anak-anak manusia' adalah keturunan Kain.


Mengapa keturunan Set disebut 'anak-anak Allah'?
Saya berkeyakinan kata 'anak-anak Allah' ini bukan mengacu ke makhluk supranatural.

Saya adalah anak Allah, kawan-kawan semua para pembaca juga pastilah anak-anak Allah.
Darimanakah sebutan anak-anak Allah ini kita peroleh?
Bukankah kita memperolehnya dari suatu Perjanjian, yaitu Perjanjian Baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus?

Karena saya membuat perjanjian dengan Allah melalui Yesus Kristus, maka saya berhak disebut anak Allah (dan karena Roh Kudus berkarya di dalam diri saya maka saya memanggil Allah sebagai Bapak).

Ada 2 hal menarik di seputar nas ini.

Pertama,

Kej 5:26
Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN


Menarik sekali bahwa nama TUHAN mulai diperkenalkan di sekitar zaman Enos.
Saya berkeyakinan bahwa nama TUHAN diberikan dalam konteks Perjanjian.

Di dalam era Taurat, nama YHVH adalah nama yang diucapkan setiap kali Imam Besar memercikkan darah ke tabut pendamaian. Jadi nama YHVH adalah nama untuk perjanjian. 

Saya tidak mengatakan bahwa nama TUHAN di Kejadian 4 itu pasti YHVH. Belum tentu. Tuhan bisa saja menyatakan suatu nama lain bagi masa Enos. Yang saya maksud adalah prinsipnya sama, bahwa nama Allah digunakan dalam perjanjian.

Ada kemungkinan di masa Enos, Allah membuat perjanjian dengan keturunan Set (atau mungkin juga dengan Set itu sendiri). Dalam konteks perjanjian, keturunan Set disebut anak-anak Allah.

Kedua, 

Kej 6:3
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja

Ini juga menarik.
Sesudah nephilim banyak dilahirkan, muncullah firman tersebut.

Jika saya bertanya, 'Kalau begitu, apakah sebelum era nephilim itu maka Roh Allah tinggal di dalam manusia?'
Dari indikasi kalimatnya ya begitu.

Saya menduga Allah membuat perjanjian dengan keturunan Set dan Roh Allah pada masa itu masih diam berkarya pada keturunan Set.

-----

Di sisi lain, keturunan Kain tidak mengikat perjanjian khusus dengan Allah (selain Kain itu sendiri). Karena mereka tidak punya perjanjian dengan Allah, maka mereka disebut anak-anak manusia.

Kain adalah pembunuh Habel.
Alkitab mengatakan di dalam diri Kain itu dosa berbicara dengan sangat kuat dan Kain membiarkannya.

Kej 4:6-7
Firman TUHAN kepada Kain: "Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

Tuhan sendiri langsung menasihati Kain namun rupanya Kain tidak mendengarkannya.

Yohanes berkata tentang Kain:

1 Yoh 3:12
bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar

Yohanes mengatakan bahwa Kain memiliki hati yang jahat hingga segala apa yang dikerjakannya mengandung kejahatan.

Mengapa sih persembahan Kain ditolak Allah?
Apakah karena sayur-mayur? Apakah karena sayur merupakan hasil dari tanah yang dikutuk?


Menurut saya, persembahan Kain ditolak karena persembahan itu diberikan oleh orang yang hatinya tidak baik.

Tuhan Yesus berkata bahwa suatu persembahan sia-sia saja diberikan jika yang mempersembahkannya memiliki ganjalan yang belum diselesaikan terhadap orang lain.
Paulus mengatakan bahwa percuma saja seorang memberikan apapun jika ia tidak memiliki kasih dalam dirinya. Segala persembahan itu jadi tidak berfaedah.

Saya meyakini Kain ditolak persembahannya karena ia punya masalah terhadap Habel. Masalah ini membesar ketika persembahannya ditolak.

Masalah mental Kain itu kemudian menyebar pada keturunannya.
Pada saat Lamekh (dari garis Kain) hidup, kondisinya sudah chaotic.

Kej 4:23
Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak;
sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.

Lamekh ini seorang pendendam. Ada kemungkinan 2 orang laki-laki memukul Lamekh. Apakah Lamekh tukang cari gara-gara?

Saya menduga pada zaman Lamekh, mayoritas penduduk bumi dari garis Kain hidup dalam degradasi moral.

Beberapa keturunan Set kemudian tertarik pada keturunan Kain. Mereka kawin dan hasil kawin campur ini mempengaruhi kualitas manusia secara keseluruhan.
Mungkin saja degradasi moral meluas pada keturunan Set sampai Tuhan menilai bahwa manusia sebatas 'daging saja'.



Nah, bagaimana dengan Nephilim?
Siapakah mereka itu?


Nephilim adalah hasil dari keturunan Kain dan keturunan Set yang mengalami degradasi moral, cenderung kedagingan dan hidup sekehendak hatinya yang jahat.

Apakah Nephilim itu terkesan supranatural?

Tidak juga.

Nephilim hanya tidak muncul di zaman Nuh.
Nephilim juga ada di zaman Musa.

Bil 13:33
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa (nephilim), orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa (nephilim), dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.


Orang-orang raksasa di masa Musa itu bukan persilangan malaikat dan manusia. Mereka adalah orang-orang biasa yang memiliki kelainan genetik.
Mereka toh akhirnya bisa ditumpas oleh pasukan Yosua.
Daud dan para pahlawannya juga mampu mengalahkan para kaum raksasa ini.

Jadi harusnya tidak ada yang mistis dari Nephilim ini.
Harusnya tidak ada yang mistis dari Kejadian 6:1-4.
Malaikat tidak datang bersetubuh dengan perempuan hingga lahir benih persilangan.

Syukurlah Kitab Henokh tidak masuk dalam Kanon.
Meski begitu, Kitab Henokh bisa juga jadi bacaan yang bermanfaat.

Kitab Henokh juga menyatakan bahwa seorang Anak Manusia akan datang sebagai Mesias dan Sang Anak Manusia ini sesungguhnya telah ada bersama-sama Allah Maha Tinggi sebelum segala abad.

Pada saat Yesus Kristus berkarya, kitab Henokh telah menjadi bacaan populer orang Yahudi. Dengan menggunakan kata Anak Manusia, maka Tuhan Yesus menyatakan kepada orang Yahudi bahwa Ia adalah Mesias berdasarkan kitab Daniel dan kitab Henokh.

Tuhan Yesus memberkati


Tidak ada komentar:

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...