Rabu, 20 April 2016

Samuel atau Setan?



Ini adalah pertanyaan yang banyak beredar dalam forum diskusi yang saya ikuti.
Ada yang mengatakan yang muncul itu Samuel, ada juga yang mengatakan yang muncul itu roh jahat.  

Jadi yang muncul itu siapa sih?

Bagi saya, tulisan di Alkitab itu penting bahkan sampai taraf hurufiah.
Kita tidak bisa begitu saja mengabaikan tulisan hurufiah Alkitab.

Mari kita lihat ayatnya:

1 Sam 28:10-21
Lalu bersumpahlah Saul kepadanya demi TUHAN, katanya: "Demi TUHAN yang hidup, tidak akan ada kesalahan tertimpa kepadamu karena perkara ini." 
Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: "Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?" Jawabnya: "Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku." 
Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!" 
Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi." 
Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah. 
Sesudah itu berbicaralah Samuel kepada Saul: "Mengapa engkau mengganggu aku dengan memanggil aku muncul?" Kata Saul: "Aku sangat dalam keadaan terjepit: orang Filistin berperang melawan aku, dan Allah telah undur dari padaku. Ia tidak menjawab aku lagi, baik dengan perantaraan nabi maupun dengan mimpi. Sebab itu aku memanggil engkau, supaya engkau memberitahukan kepadaku, apa yang harus kuperbuat." 
Lalu berbicaralah Samuel: "Mengapa engkau bertanya kepadaku, padahal TUHAN telah undur dari padamu dan telah menjadi musuhmu? 
TUHAN telah melakukan kepadamu seperti yang difirmankan-Nya dengan perantaraanku, yakni TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tanganmu dan telah memberikannya kepada orang lain, kepada Daud. 
Karena engkau tidak mendengarkan suara TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang bernyala-nyala itu atas Amalek, itulah sebabnya TUHAN melakukan hal itu kepadamu pada hari ini. 
Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin."  
Pada saat itu juga rebahlah Saul memanjang ke tanah sebab ia sangat ketakutan oleh karena perkataan Samuel itu. Juga tidak ada lagi kekuatannya, karena sehari semalam itu ia tidak makan apa-apa. 
Perempuan itu mendekati Saul lalu melihat, bahwa Saul sangat terkejut. Kemudian berkatalah perempuan itu kepadanya: "Lihat, budakmu ini telah mendengarkan permintaanmu; aku telah mempertaruhkan nyawaku dan mendengarkan perkataan yang kaukatakan kepadaku
 
Perhatikan nas di atas dan perhatikan yang di garis-bawahi.

Kita percaya bahwa penulis Alkitab mendapat inspirasi dari Roh Kudus sehingga kita meyakini bahwa apa yang mereka tuliskan adalah benar.

Penulis Kitab Samuel menulis dengan jelas bahwa yang berbicara dengan Saul adalah Samuel.
Penulis tidak mencantumkan kata 'sesuatu roh' atau 'roh yang menyamar' melainkan terang-terangan menulis bahwa arwah itu adalah Samuel.

Alasan utama saya meyakini bahwa arwah Samuel datang berbicara kepada Saul adalah karena Penulis Kitab Samuel menyatakannya demikian dalam inspirasi Roh Kudus.

Saya tidak berusaha mengubah-ubah tulisan Alkitab, saya menerima apa adanya untuk kemudian mencoba memahami mengapa arwah Samuel bisa muncul.


Saya berikan perbandingannya.

Mat 17:3
Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia


Musa sudah mati, Elia diangkat hidup-hidup.
Musa dan Elia lalu nampak bersama-sama Yesus Kristus.
Petrus, Yakobus dan Yohanes melihat Musa dan Elia serta mendengar mereka bercakap-cakap.

Pertanyaannya, mengapa kita percaya bahwa kedua sosok yang muncul bersama Yesus Kristus itu benar-benar Musa dan Elia?

Coba pikirkan deh, Musa kan sudah mati, sudah jadi arwah.
Bagaimana bisa arwah Musa menampakkan diri di hadapan Petrus, Yakobus dan Yohanes, kemudian mereka bertiga melihat arwah Musa dan mendengarnya berbicara?

Bukankah aneh?
Jika sekarang ada kawan kita datang kepada kita berkata bahwa ia melihat arwah kakeknya sedang bicara dengan arwah neneknya, apa komentar kita?

Mungkin kita berkomentar: 'Ahhhh bukan, itu berdua pasti roh jahat yang menyamar sebagai arwah kakek-nenekmu'.

Lalu mengapa kita percaya dan meyakini bahwa itu benar-benar Musa dan Elia?

Simpel,
Karena Penulis Injil menyatakan terang-terangan bahwa kedua sosok itu adalah Musa dan Elia.

Saya akan keliru besar jika menafsirkan:
'Ohhhh bukaaan itu bukan arwah Musa. Arwah itu ngga boleh menampakkan diri dan bicara pada manusia. Petrus, Yakobus dan Yohanes seolah-olah melihat Musa, padahal yang mereka lihat sebenarnya adalah malaikat yang menyamar sebagai Musa, tujuannya simbolik aja. Jadi itu malaikat yang nyamar jadi Musa.'

Nah, Anda bisa paham perbandingannya kan?
Di kasus Saul, ada yang menafsirkan bahwa itu roh jahat yang menyamar menjadi Samuel padahal jelas-jelas di situ tertulis nama Samuel.
Di kasus Petrus, kita sepakat menerima hurufiahnya bahwa yang nampak kepada Petrus adalah sungguh-sungguh arwah Musa, bukan malaikat yang menyamar jadi Musa.

Terjadi inkonsistensi.

Saya meyakini bahwa arwah Samuel muncul kepada Saul simply karena Alkitab menuliskannya demikian. Jika bukan Samuel, maka Penulis Kitab Samuel pasti akan menyatakannya.

Lalu mengapa Samuel bisa muncul?
Inilah yang perlu coba kita gali.

Jika saya bertanya, mengapa ya arwah Musa bisa menampakkan diri kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes?
Apa kira-kira jawabannya?

'Karena Tuhan mengutus Musa.'

'Lha emang Tuhan boleh menyuruh arwah Musa menampakkan diri kepada Petrus?'

'Ya boleh aja, kan Dia Tuhannya. Hukum yang Dia tetapkan untuk manusia tidak selalu mengikat bagi Dia. Manusia enggak boleh balas dendam, tapi Dia boleh karena itu hakNya. Kalau Dia mengutus Musa menampakkan diri ya boleh saja.'

Kira-kira mungkin begitu dialognya.

Jadi mengapa arwah Samuel bisa muncul kepada Saul?
Jawaban saya sama, karena Tuhan mengaturkannya dan mengutus Samuel.

Sekarang coba kita lihat bukti-bukti yang bisa dijadikan pegangan.

-----

Saya ada coba cari bagaimana praktek pemanggilan arwah di zaman itu tapi hingga kini saya belum temukan penjelasan yang eksak.
Ada metode dimana si peramal menjadi medium (arwah orang mati bicara melalui dia), ada metode menggunakan media seperti ranting/tulang/sejenisnya, ada juga yang metode menggunakan familiar-spirits (roh yang membantu si peramal berhubungan dengan orang mati).

Metode si peramal di En-Dor ini yang mana?
Saya tidak tau persis,

Namun saya curiga dia menggunakan metode 'familiar-spirit'.

Tuhan berkata:

Lev 19:31 (YLT)
Ye do not turn unto those having familiar spirits; and unto wizards ye do not seek, for uncleanness by them; I [am] Jehovah your God

(KJV)
Regard not them that have familiar spirits, neither seek after wizards, to be defiled by them: I am the Lord your God.

Praktek menggunakan 'familiar spirit' ini rupanya tertulis di Alkitab, makanya saya curiga ini adalah praktek yang lazim dilakukan pada masa itu.

Bagaimana sih praktek familiar spirit itu?

Ketika si wizard/peramal/petenung/penilik diminta oleh klien untuk memanggil arwah tertentu, maka si peramal pertama-tama memanggil dulu familiar spirit yang ia miliki. Familiar spirit ini bukan arwah orang mati yang diminta klien, melainkan suatu roh yang menjalin perjanjian/persahabatan dengan si peramal. Roh ini bisa wujud manusia, bisa wujud binatang atau apapun. Roh ini kemudian akan memanggil arwah orang mati dan menjadi penyambung komunikasi antara si peramal dan si arwah orang mati.

Mari kita kembali pada nas:

Sesudah itu bertanyalah perempuan itu: "Siapakah yang harus kupanggil supaya muncul kepadamu?" Jawabnya: "Panggillah Samuel supaya muncul kepadaku." 
Ketika perempuan itu melihat Samuel, berteriaklah ia dengan suara nyaring. Lalu perempuan itu berkata kepada Saul, demikian: "Mengapa engkau menipu aku? Engkau sendirilah Saul!" 
Maka berbicaralah raja kepadanya: "Janganlah takut; tetapi apakah yang kaulihat?" Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi muncul dari dalam bumi." 
Kemudian bertanyalah ia kepada perempuan itu: "Bagaimana rupanya?" Jawabnya: "Ada seorang tua muncul, berselubungkan jubah." Maka tahulah Saul, bahwa itulah Samuel, lalu berlututlah ia dengan mukanya sampai ke tanah dan sujud menyembah.

Mengapa peramal itu berteriak nyaring dalam kekagetan? 
Pastilah karena ia tidak menyangka siapa yang dilihatnya.
Ada 2 spekulasi mengenai hal ini:
  1. Si peramal mampu memanggil arwah (kemungkinan Saul membawa suatu benda yang biasa digunakan Samuel sebagai identifikasi) kemudian arwah yang muncul adalah Samuel. Si peramal terkejut karena Samuel yang muncul bukan Samuel sembarangan (mungkin pada masa itu nama Samuel umum dipakai) melainkan Nabi Samuel.
  2. Si peramal sedianya memanggil dahulu familiar spirit yang nantinya akan membantu dia bicara dengan arwah Samuel, tetapi yang muncul malah Samuel sendiri di luar dugaannya.
Mana yang pasti benar saya tidak tau, yang saya yakini adalah yang kedua.
Pada dasarnya kedua alternatif tersebut akan menghasilkan penjelasan yang sama bahwa yang muncul adalah arwah Samuel bukan sejenis roh jahat.

-----

Jika kita gunakan alternatif satu, untuk apa roh jahat muncul menyamar sebagai Samuel secara ilahi? Roh jahat cukup muncul sebagaimana biasanya dan menyamar sebagai Samuel tanpa perlu menyertakan atribut ilahi. Lagipula, bisakah roh jahat meniru atribut ilahi?

Perempuan itu menjawab Saul: "Aku melihat sesuatu yang ilahi (Elohyim) muncul dari dalam bumi."

Penjelasan:
Elohyim is Gods, which according to Strong’s Concordance is a plural word for gods in the ordinary sense; but specifically used of the supreme God (plural of majesty).

Kata Elohyim harafiahnya berarti 'Allah-Allah' (jamak), biasanya digunakan secara spesifik untuk menyatakan Allah yang satu-satunya. Kata ini digunakan di Kejadian 1:1.

Jadi literally si peramal berkata bahwa yang muncul dari dalam bumi adalah Allah
Mengapa?
Karena peramal itu belum pernah melihat yang sedemikian. Ia terkejut melihat sesuatu yang ilahi tidak seperti yang biasa ia lihat.

Kembali pada pertanyaan semula, jika yang muncul adalah roh jahat, mengapa roh jahat merasa perlu datang dengan penampilan ilahi dan bisakah roh jahat tiba-tiba nampak seolah ilahi hingga si peramal yang biasa melihat roh-roh akan terkejut seolah melihat Allah itu sendiri?

Saya meyakini Tuhan mengutus Samuel datang sedemikian rupa agar si peramal dan Saul mengerti bahwa yang muncul adalah Samuel asli.

Jika kita gunakan alternatif dua, si peramal terbiasa melihat familiar spirit maka untuk apa roh jahat menyamar jadi Samuel? Roh jahat cukup datang sebagai familiar spirit (sebagaimana biasanya) dan mengaku bicara dengan Samuel. 

Alternatif manapun yang kita gunakan berujung pada kesimpulan yang sama bahwa kemungkinannya kecil yang muncul adalah roh jahat maupun familiar spirit.

-----

Allah mengutus Samuel untuk datang menyatakan diri pada peramal dan Saul.

Si peramal melakukan rutinitas ritualnya, ia berusaha memanggil familiar spirit. Pada proses ini Tuhan melakukan intervensi. Alih-alih yang datang adalah roh-roh, justru yang muncul adalah Samuel. Si peramal kaget dan Saul pun diyakinkan bahwa itu Samuel.

Si peramal tidak benar-benar sukses memanggil Samuel, melainkan Tuhan mengutus Samuel untuk turut-campur dalam kejadian tersebut.

Tuhan berhak mengutus arwah Samuel sama seperti Ia mengutus Musa dan Elia menampakkan diri pada Petrus, Yakobus dan Yohanes (ketiga orang itu mendengar Musa-Elia bercakap-cakap dengan Kristus).

-----

Ada pertanyaan lainnya, yang menurut saya bersifat minor:
'Bukankah nubuat "Samuel" itu gagal? Ternyata tidak semua anak-anak Saul tewas, masih hidup beberapa termasuk Isyboset.'

Nubuat itu tidak mengatakan bahwa semua anak-anak Saul akan tewas, melainkan hanya anak-anak Saul yang terlibat pertempuran Filistin saja.

Ayat 19
Juga orang Israel bersama-sama dengan engkau (dalam pertempuran Filistin esok hari) akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin, dan besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel (yang ikut serta dalam pertempuran Filistin esok hari) akan diserahkan TUHAN ke dalam tangan orang Filistin.

Tentu tidak semua orang Israel maupun tentara Israel mati, melainkan hanya tentara Israel yang terlibat pertempuran melawan Filistin yang terjadi esok hari.

Isyboset dan anak-anak Saul lainnya tidak terlibat pertempuran maka mereka tidak tewas, kemungkinannya karena anak-anak tersebut bukan tentara/belum cukup kriteria untuk ikut dalam peperangan.

Nubuat Samuel menyatakan bahwa Israel akan kalah dalam pertempuran melawan Filistin yang terjadi esok hari. Pertempuran itu akan mengorbankan nyawa tentara Israel, nyawa Saul dan nyawa anak-anaknya yang hadir dalam pertempuran itu.

-----

Demikianlah alternatif penjelasan mengenai peristiwa Saul, Samuel dan Peramal di En-Dor.

Tuhan Yesus memberkati.





 

Tidak ada komentar:

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...