Jumat, 22 April 2016

Klaim saja Ayat Alkitab, maka Kamu Pasti Menerima?



Izinkan saya membahas mengenai bagian ke dua dari peristiwa pencobaan di padang gurun.
Tulisan ini merupakan kelanjutan dari artikel 'Mengubah Batu Menjadi Roti?'.
Disarankan agar Pembaca dapat singgah terlebih dahulu ke artikel tersebut.

-----

Sesudah Iblis menyelesaikan percobaan pertama, maka ia mengeluarkan amunisinya yang kedua.

Amunisinya yang kedua adalah jebakan maha halus dan sangat relevan dengan kondisi Gereja pada masa kini.

Mat 4:5-7
Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" 

Ya, Anda benar!
Pencobaan ini sedang memancing kesombongan seseorang.
Yesus Kristus, Sang Anak Allah adalah Empunya Bait Allah, Dia adalah Pemilik Bait Suci.
Dia berhak atas Bait Suci dan segala sesuatu di dalamnya, termasuk segala penyembahan yang ditujukan kepadaNya.

Buat apa sih orang datang ke Bait Suci?
Tentunya mereka datang ke sana untuk memuji, menyembah dan memuliakan Dia (dengan menjalankan ritual agama).

Kita datang ke tempat ibadah untuk berjumpa dengan Tuhan. 
Ibadah itu kita jalankan dengan macam-macam liturgi, semua itu sifatnya adalah memberikan persembahan kepada Tuhan agar Tuhan senang dengan kita  
(dan mengingat kita sehingga kita dibantu saat membutuhkan - ini terkesan egois makanya ditulis dalam tanda kurung karena tidak enak mengakuinya).

Nah, di sinilah Mesias berdiri, di tempat yang tinggi di Bait Suci. 
Di bawahnya adalah orang-orang yang hadir di sana untuk memberi persembahan kepadaNya, orang-orang yang hadir memang untuk mengabdi padaNya. Orang-orang ini belum pernah melihat Dia secara wujud tetapi percaya kepadaNya.

Mesias berdiri memandang semua orang itu yang memang sudah kagum kepadaNya walau belum mengenal Dia.

Tiba-tiba di benak Sang Mesias melintaslah pikiran:
'Hei, nyatakanlah diriMu. Tunjukkanlah diriMu biar mereka tau bahwa Engkaulah yang selama ini mereka puja.'

Tunggu-tunggu...coba saya bantu membumikan ini dengan contoh sederhana.

Misalnya Anda ini pencipta lagu rohani, ada lagu rohani yang Anda ciptakan dan populer sekali. Lagu ini masuk top chart request dan diperdengarkan berulang-ulang. Anda baca banyak testimoni orang-orang yang diberkati saat mendengar lagu Anda. Anda bersyukur.

Lalu saat Anda sedang ada di Gereja, Anda lihat ada kumpulan orang sedang ngobrol seru. Anda penasaran lalu Anda hampiri mereka. Anda dengar dengan jelas mereka sedang memuji-muji lagu yang Anda ciptakan. Anda dengar nama Anda diperbincangkan. Rupanya mereka bertanya-tanya siapa Anda yang menciptakan lagu sebagus itu. Mereka memuji Anda walau mereka belum pernah melihat Anda.

Tiba-tiba pikiran Anda berkata:

'Hei, perkenalkan diri. Katakan pada mereka kamulah pencipta lagu itu. Biar mereka tau dan bisa langsung berterimakasih atas lagu yang kamu ciptakan. Biar mereka cerita ke teman-temannya dan semua bisa mengenal kamu.'

Nahhhhh, sudah lebih membumikah kisah pencobaan ini?
Pencobaan ini bisa terjadi pada kita semua dalam satu dan lain perkara.

Pikiran itu terlintas di benak Kristus.

Saya coba tanya, Kristus berhakkah menyatakan diriNya?
Berhaklah, Bait Suci itu milikNya, orang-orang yang datang ke sana juga milikNya, mereka sedang menyembah Dia dalam ritual, mereka mengharapkan bertemu Dia.

Yoh 1:11a
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya


Kalau kamu datang kepada milik kepunyaanmu, bukankah wajar memperkenalkan diri supaya mereka tau siapa kamu dan siapa mereka bagi kamu?

Jadi Kristus sangat berhak menyatakan diriNya.
Ia berhak menyatakan kemuliaanNya di hadapan orang-orang itu supaya mereka melihat dengan nyata siapa yang selama ini mereka sembah. Supaya mereka bisa memuji Dia, bertelut hingga kepala ke tanah, mungkin ada yang menangis, supaya seketika seluruh dunia mengetahui Tuhan yang selama ini mereka sanjung.

Lalu apa kata Kristus?
Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Hmmm...kok rasanya aneh ya. 
Apakah nyambung?
Nanti dulu, kita akan menuju ke sana.

Yang pasti, Kristus memilih tidak menyatakan diriNya pada saat itu. Ia tidak menyatakan kemuliaanNya, Ia tidak memperkenalkan diriNya pada khalayak ramai.

Ya sama seperti kamu sang pencipta lagu rohani populer yang memilih pergi saja dari kumpulan orang dan tidak memperkenalkan dirimu.
Kamu berkata dalam hati:  
'Saya ngga perlu memperkenalkan diri. Kalau Tuhan mau, Ia akan lakukan pada saatnya dan itu bukan saya sendiri yang inisiatif.'

Tuhan Yesus memilih menunggu saatnya Bapa menyatakan diriNya.
Lagi-lagi itulah perhambaan yang menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap otoritas Bapa.

Pada faktanya, hingga detik ini pun, tidak semua orang di muka bumi mengenal Kristus sebagaimana Ia ada. Padahal, jika mau Ia dapat tiba-tiba mencoret tanda salib di langit, masuk siaran langsung dan seketika seluruh bumi sujud kepadaNya.

Sekarang kembali pada jawaban Kristus.
Sebetulnya jawabannya nyambung nggak sih?

-----

Di awal tadi saya bicara mengenai amunisi Iblis yang kedua.
Apakah amunisinya?

Iblis berkata:

"Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

Itulah amunisinya yang sangat berbahaya, maha-halus jebakannya,
Iblis mengutip ayat Alkitab!
Iblis mengutip firman Tuhan!

Iblis mengatakan:
Engkau kan Anak Allah, mengenai Anak Allah ini ada tertulis bahwa Allah menjaganya. Maka bertindaklah, kamu tidak akan celaka karena Allah menjagaMu.

Iblis menggoda agar Kristus mau menyatakan diriNya.
Untuk memperkuat godaannya, Iblis melandaskannya dengan firman Tuhan.
Dahsyat kan.

Coba saya bumikan contoh ini.

Kan Anda pencipta lagu rohani yang hits.
Anda berada di kerumunan orang-orang yang kagum dengan Anda.

Maka pikiran terlintas di benakmu:
'Ayoh tawarkan dirimu untuk live singing supaya mereka semua yang hadir mendapat berkat dari lagumu, kan ada tertulis: Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan. Ayo tawarkan diri untuk nyanyi.'

Sama prosesnya.  
Ada godaan dari Iblis kemudian godaan itu dilandaskan dengan ayat firman Tuhan.

'Kamu kan anak Raja, mengenai kamu ada tertulis: Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. Ayoh kamu beli itu mobil mewah, tunjukkan pada orang-orang bahwa kamu anak Raja.'

Rupanya Iblis tidak alergi dengan ayat Alkitab.
Iblis akan mengutip ayat Alkitab manapun juga untuk membantu melancarkan godaannya.

Rupanya tidak semua ayat Alkitab dapat kita pilih sekehendak hati kita untuk melandasi permintaan kita.

Pencobaan di padang gurun menyatakan kepada kita bahwa ayat Alkitab (firman Tuhan) tidak dapat sembarangan digunakan. Tidak semua ayat Alkitab dapat diiman-imani. Tidak semua ayat Alkitab dapat diklaim dan pasti terjadi.

Adalah salah jika kita mengutip suatu ayat Alkitab jika Bapa tidak menghendaki hal tersebut.

Jika ada pemikiran/keinginan di benak kita, lalu ada ayat Alkitab yang tiba-tiba muncul mendukung pemikiran itu, bukan berarti otomatis pemikiran itu benar dan dapat dilakukan.

Pemikiran itu beserta ayat Alkitab yang mendukungnya perlu kita bawa kepada Tuhan untuk dimintakan pendapatNya. Inilah doa permohonan.

Ketika Tuhan sudah menyatakan pendapatNya lalu kita berdoa sesuai pendapatNya, maka itulah doa iman.  

Doa iman sudah pasti dijawab karena Tuhan sudah berfirman.
Doa permohonan masih fifty-fifty karena kita belum yakin jawaban Tuhan. 

Saat berdoa, apakah itu doa permohonan atau doa iman?
Jika kita sebut itu doa iman, apakah kita sudah yakin dengan kehendak Bapa? 

-----

Iblis mengutip ayat Alkitab di Mazmur 91:11-12.
Tujuan Iblis mengutip ayat itu adalah menciptakan rasa aman palsu agar Kristus salah mengira bahwa tindakannya dikenan Allah.

Ya, ayat Alkitab yang muncul tidak pada waktunya akan menciptakan rasa aman palsu.
Muncullah pengharapan palsu bahwa permintaan kita pasti dijawab, dipenuhilah kita dengan pemikiran palsu bahwa Allah wajib mengabulkannya.

Saya mau tanya,
Jika Tuhan Yesus tertipu lalu loncat, apakah Ia akan hidup atau akan tewas bunuh diri?

Saya yakin 100% Ia akan tewas bunuh diri, lalu seisi Yerusalem akan mencibirnya.

Berapa banyakkah kita pernah dengar kasus dimana anak Tuhan klaim ayat Alkitab namun gagal terwujud sehingga mereka menderita kerugian bahkan sampai membuang nyawa?

Mungkin ada yang merasa bisa berjalan di atas air menembus banjir lalu melangkah hanya untuk tewas terhanyut? Apakah mungkin ada yang sengaja minum racun untuk membuktikan diri kepada orang-orang bahwa ia Kristen sejati namun justru tewas sia-sia? Ada juga yang berpuasa sampai ditemukan jasadnya oleh tetangga sekitar.

Berhati-hatilah menggunakan ayat firman Tuhan.

-----

Apakah bedanya 'menguji Tuhan' dan 'mencobai Tuhan'?

Jika Tuhan sudah berkehendak dan manusia ingin membuktikannya, maka itu menguji Tuhan.
Jika Tuhan tidak berkehendak tetapi manusia ingin membuktikannya, maka itu mencobai Tuhan.

Kebut-kebutan untuk membuktikan perlindungan Tuhan adalah mencobai Tuhan,
Ikut uka-uka untuk membuktikan otoritas atas setan adalah mencobai Tuhan,
Kecuali jika dia sudah yakin bahwa Tuhan menyuruh dia melakukannya.

Maka itulah,
Kristus tau persis Bapa tidak ingin Dia menyatakan diriNya pada saat itu,
Kristus tau persis suara untuk meloncat bukanlah dari Bapa,
Kristus juga paham bahwa ayat firman Tuhan itu bukan keluar dari Bapa.
 
Maka Kristus jawab:
Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!

Kristus tidak tertipu dengan jebakan Iblis yang mengutip ayat Alkitab di luar kehendak Bapa.

Tuhan Yesus memberkati.


Tidak ada komentar:

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...