Rabu, 27 Juli 2016

Matias atau Paulus?



Saya pernah membaca buku dari seorang Penulis dan Pengkotbah yang sangat saya hormati.
Beliau menyatakan pewahyuannya bahwa yang seharusnya menjadi rasul ke-12 adalah Paulus, bukan Matias.

Saya pun temukan bahwa ada beberapa orang yang berpendapat serupa dengan beliau dengan argumen:
  1. Matias dipilih dengan undi, bukan firman yang dinamis dari Tuhan
  2. Sesudah menjadi rasul ke-12, Matias tidak lagi disebutkan hikayatnya di seluruh Perjanjian Baru
  3. Paulus menulis banyak surat kepada Jemaat dan tulisan Paulus membangun doktrin Gereja hingga saat ini 
Apakah saya setuju dengan pewahyuan bahwa Paulus seharusnya menjadi rasul ke-12?
Tidak, saya tidak setuju, tanpa mengurangi rasa hormat kepada almarhum pengkotbah yang diurapi Tuhan luar biasa tersebut.

Berikut adalah pemikiran saya mengenai topik ini.


1. Petrus melakukan pemilihan rasul ke-12 berdasarkan pewahyuan ayat dan atas konfirmasi dari 10 rasul lainnya.

Kis 1:16,20
Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.

 
Petrus adalah nelayan dan pada saat itu ia masih nelayan.

Petrus bukanlah seorang teolog yang hafal kitab Taurat.
Pada masa itu juga belum ada kitab Taurat portable sebagaimana Alkitab kita masa kini. 
Tidak ada konkordansi Alkitab atau search-engine untuk membantu seseorang agar cepat menemukan ayat yang dikehendakinya.

Kita bayangkan dengan pengetahuan seorang nelayan yang terbatas, tiba-tiba Petrus berbicara mengenai suatu ayat di Mazmur yang merupakan ayat nubuatan.
Darimanakah Petrus bisa 'terpikir' akan ayat tersebut?
Petrus bahkan mengatakan bahwa ayat Mazmur tersebut disampaikan oleh Roh Kudus tentang Yudas. 

Berdasarkan gaya pengucapan dan latar belakang Petrus, maka saya yakin saat itu Petrus mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus.

Roh berfirman kepada Petrus dan jika Roh berfirman kepada Petrus maka pada saat itu juga pemilihan rasul ke-12 harus dilakukan.

Orang suka melihat proses undinya, tetapi mungkin melewatkan darimana para rasul itu mendapat pemikiran untuk memilih rasul ke-12.

Petrus mendapatkan pemikiran tersebut berdasarkan suatu nas dalam firman Tuhan, bukan sekadar sedang ngobrol lalu terpikir untuk mencari pengganti Yudas.


2. Kriteria dan Tujuan Rasul ke-12 yang Spesifik.

Dalam menetapkan rasul ke-12, para rasul sepakat dengan kriteria yang spesifik.

Kis 1:21-22
Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.


Saya yakin Petrus dan para rasul diinspirasi oleh Roh Kudus untuk melakukan seleksi berdasarkan kriteria yang tidak sembarangan.
Orang ini harus mengalami secara langsung Tuhan Yesus Kristus sedari baptisan Yohanes hingga kematianNya hingga kebangkitanNya.

Dengan ini maka jelaslah bagi kita bahwa ke-12 Rasul ini ditunjuk dan berperan sebagai SAKSI MATA atas kehidupan Tuhan Yesus Kristus.

Paulus bukanlah seorang saksi mata.
Sekalipun pelayanan dan pengurapan Paulus luar biasa, namun ia bukan saksi mata langsung akan kehidupan Yesus Kristus.
Paulus bahkan saat itu belum percaya.

12 Rasul bukan hanya bertugas menyebar ajaran Kristus, namun menjadi saksi bahwa Kristus benar-benar hidup.
Itulah peran Matias.

Jika kita terapkan standar 'mengajar' atau 'membangun doktrin' atau 'menulis surat rasuli', ya sekilas terlihat Paulus lebih piawai daripada Matias; namun jika standarnya adalah menjadi saksi mata, maka Matias jauh lebih memenuhi syarat daripada Paulus.

Tugas 12 Rasul adalah menyediakan kesaksian langsung. Di luar kelompok 12 itu Tuhan tetapkan lagi rasul-rasul lain dengan tugas-tugas yang berbeda.
Kerasulan ditunjuk oleh Tuhan berdasarkan tugas.

Paulus mendapat tugas menjadi rasul atas bangsa-bangsa non-Yahudi, bukan menjadi saksi mata.


3. Pentakosta

Pertanyaannya, apakah ada urgensinya sehingga harus ditetapkan rasul ke-12 pengganti Yudas pada saat itu juga?

Menurut saya, urgensinya adalah Pentakosta.
Pentakosta akan segera terjadi.

Pentakosta selama ini kita kenal sebagai titik kelahiran Gereja, yaitu saat Roh Kudus turun mengurapi Gereja dengan kuasa luar biasa.

Apakah saat Pentakosta ini maka jumlah rasul harus genap 12?
Menurut saya iya.
Harus 12, tidak bisa 11.

Mengapa?
Karena ini adalah penggenapan nubuat simbolik.


Dahulu dari seorang Yakub, lahirlah Israel dengan 12 sukunya.
Kini Gereja lahir dengan 12 rasul yang memimpinnya.

Kitab Wahyu mengatakan bahwa tembok Yerusalem Baru diletakkan di atas dasar 12 batu, yaitu ke-12 Rasul Anak Domba.

Why 21:12,14
Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

Paulus walaupun luar biasa diurapi dan disertai Tuhan bagi kita semua yang merupakan bangsa non-Yahudi, namun Paulus bukan batu dasar, karena ia belum menjadi orang percaya pada saat Pentakosta.

Paulus belum 'lahir' saat kelahiran Gereja.

Roh Kudus turun ke atas Matias dan mengurapi dia.
Saya pikir ini merupakan peneguhan yang kuat bahwa Matias memang dipilih Tuhan menjadi rasul ke-12 menggantikan Yudas.

Tuhan Yesus memberkati



1 komentar:

Unknown mengatakan...

Casino Online: What is the Best Casino Online in India?
Casino online https://deccasino.com/review/merit-casino/ is one of the wooricasinos.info top types of gambling games to enjoy. If you enjoy ford fusion titanium casino games, we can help https://access777.com/ you to casinosites.one win big.

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...