Senin, 06 Agustus 2018

Bapaku-lah Pengusahanya


Yoh 15:1
Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.


Pada suatu waktu saya diminta untuk sharing tentang pokok anggur di komsel.

Di sore hari sebelum ke komsel, pada saat saya masih di kantor, atasan memanggil saya untuk hadir dalam suatu meeting yang saya tidak wajib hadiri.

Meeting itu isinya jualan dari induk perusahaan
yang saya tidak tertarik beli plus saya juga tidak setuju mereka jualan ke kantor kami. Karena saya tidak setuju dan tidak mau beli maka saya sengaja berlambat-lambat cari-cari alasan untuk tidak datang ke meeting tersebut, itulah sebabnya atasan saya memanggil saya dengan gusar agar segera hadir.

Pada waktu atasan saya memanggil nama saya dengan gusar, di saat itulah saya tiba-tiba ingat ayat di atas.

ROH KUDUS seperti berbicara kepada saya:
'Aku menyediakan kesempatan bagimu untuk berbuah, yaitu buah kesabaran dan kerelaan hati. Kamu tidak memanfaatkannya.'

----Bapa-Kulah pengusahanya-----


Berbuah bukan usaha manusia. Kita tidak bisa mencoba-coba atau berusaha-usaha berbuah, namun sore itu ada perspektif tambahan
yang Tuhan ajarkan ke saya.

Bapa kita di sorgalah
yang bertanggung jawab agar kita berbuah dan Ia akan melakukan segala hal yang diperlukan agar kita berbuah.

Ia memberi kasih karunia (grace), di dalam grace tersebut ada power (semoga nanti ada topik tersendiri tentang ini), ia menyiapkan kita dan menyediakan kesempatan untuk kita mengeluarkan buah.

Segala kejadian dalam hidup kita, yang enak maupun tidak enak, adalah kesempatan
yang Bapa buat atau akan diubah oleh Bapa kita agar di setiap kejadian tersebut kita bisa mengeluarkan buah.

Anda sedang dimarahi karena sesuatu
yang tidak Anda lakukan?
Yes, itu waktu
yang diusahakan Bapamu supaya kamu mengampuni, saat kamu mengampuni itulah kamu berbuah. Bapamu tidak hanya menyediakan waktu dan kesempatan, Ia juga sudah mempersiapkan kamu supaya kamu sanggup melakukannya.

Bapa kita di sorga adalah satu-satunya pihak
yang diberi beban tugas agar kita berbuah dan Ia sudah pasti setia melaksanakan tugasNya.

Kita lah yang jangan menahan buahnya.

Kadang kala bukan kita tidak sanggup berbuah, teman-teman; tapi kita menolak mengeluarkan buah tersebut. Buahnya sudah ada, kemampuan ada tapi kita
yang menahannya.

Saya tau saya bisa sabar, tapi saya ngga mau.
Saya tau saya bisa datang ke meeting tersebut karena saya punya banyak waktu luang, tapi saya cari-cari alasan untuk tidak ksana.
Padahal kalau mau berbuah itu mudah saja, tinggal bangun, melangkah dan jalan. Bapa sudah prepare semua, kita tinggal jalan saja.

Saya berikan sedikit ilustrasi ya para kawan.
Bapa membuat perjanjian baru dengan Anak,
Sang Anak wajib hidup tidak bercacat cela, taat dalam segala hal kepada Bapa. Sang Anak sepakat.
Di pihak Bapa, jika Sang Anak sanggup hidup taat tanpa syarat maka Bapa wajib memberikan Roh KudusNya kepada manusia
yang menerima Sang Anak dan mengupayakan agar semua manusia itu hidup berbuah hingga mereka serupa gambaran Sang Anak. Bapa menerima syarat dan ketentuan tersebut.

Hiduplah Sang Anak dan Ia sempurna dalam ketaatan pada Bapa hingga menyerahkan nyawaNya.
Maka kini saatnya Bapa melaksanakan bagianNya, yaitu mengusahakan agar semua yang Anak berikan kepada Bapa dapat berbuah dan hidup kekal.

That's grace.

Kini Bapa bekerja dalam kita semua mengusahakan buah.
Tugas kita mengeluarkan buah
yang sudah Ia usahakan, jangan ditahan-tahan. Lemesin aja.

ngemeng mah gampang...nulis yo simpel, lu cobain ndiri bisa gak??
Gak bisa friend. Gak bisa sendiri.
Trust our Father. He can do it.

Namun jangan kuatir, selalu ada kesempatan lain bersama Tuhan.
Bapa kita akan selalu berusaha agar kita berbuah dari hari ke hari.

Tuhan Yesus memberkati.


Tidak ada komentar:

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...