Selasa, 07 Agustus 2018

Justified - Telah Dibenarkan


Justified memiliki arti telah dibenarkan atau sudah dinyatakan benar.
Dasar dari justifikasi adalah kondisi/keadaan benar (righteousness).
Siapakah yang berwenang menjustifikasi manusia? Tentunya Allah yang Maha Benar dan Maha Adil.
Allah melihat segala perbuatan manusia selama hidup dan menghakimi apakah seseorang benar atau berdosa. Jika ia benar, ia akan dinyatakan benar (justified), jika ia berdosa, ia akan dihukum.

Nah, Allah kita yang luar biasa ini ternyata memperkenalkan manusia pada suatu sistem.

Imamat 21-22, 30
dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu.
 

Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.  
Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN.

Tuhan Allah mengajarkan kepada manusia sistem pemindahan atau transfer, dalam hal ini pemindahan kebenaran (righteousness) dan pemindahan dosa.

Dosa seluruh umat Israel dipindahkan ke kambing jantan sehingga kambing jantan jadi berdosa, sedangkan umat Israel menikmati ketidakbercacat-celaan dari kambing jantan tersebut (karena wajib mempersembahkan kambing jantan yang sempurna-tidak bercacat cela).

Inilah sistem transfer or sin and transfer of righteousness.

Sistem yang Allah perkenalkan ini adalah bayangan dari apa yang secara aktual akan terjadi (dan telah terjadi), yaitu the grand atonement of all mankind by Jesus Christ.

Ibr 10:1

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

Okelah, anggap saja dosa manusia boleh ditimpakan ke kambing jantan namun apakah kesempurnaan kambing jantan berimbang untuk manusia?
Masa sih kita kesempurnaan kita setara kambing?
Ya kalaupun mau dibilang sempurna, maka kesempurnaan kambing hanya untuk periode satu tahun. Tahun depan sembelih kambing lagi.
Maka itu sistem yang Tuhan perkenalkan dalam Taurat adalah bayangan saja, suatu gambaran ilustrasi yang tidak sempurna.

Yohanes Pembaptis berbicara tentang Yesus Kristus.

Yoh 1:29
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

Dengan mengatakan ini, Yohanes Pembaptis merujuk pada proses transfer of sin and righteousness yang terjadi dalam upacara pendamaian.

Nah, Sang Anak Domba Allah hidup melayani Allah dengan tidak bercacat-cela, tidak berdosa. Ia taat sepenuhnya pada Bapa, hidup menuruti Taurat bahkan melebihi Taurat. Allah mendeklarasikan bahwa Yesus Kristus berkenan kepadaNya dalam segala hal. Ia sempurna mengikuti Bapa.

Yesus Kristus, Sang Anak Domba Allah adalah manusia dengan kondisi kebenaran sempurna (perfect righteousness) dan itu adalah kebenaran diriNya sendiri. Ia sendiri hidup taat dan benar di hadapan Allah.

Karena Ia terbukti layak sebagai Anak Domba Allah, maka dalam proses penyaliban, dosa dari seluruh dunia ditransfer ke Anak Domba Allah dan kebenaran (righteousness) dari Yesus Kristus ditransferkan kepada dunia.

------

Apa hubungannya ini dengan justification?

Proses justification (Allah menyatakan seorang berkondisi benar) terjadi dalam 2 metode, silakan pilih salah satu.

Metode pertama,
Seorang dihakimi berdasarkan perbuatan-perbuatannya sendiri, apakah ia benar atau berdosa. Saya mungkin akan menyebutnya formal (law-based) righteousness. Jika ia berdosa maka ia dihukum, jika ia tidak berdosa maka ia dinyatakan benar dan berhak menikmati segala kekekalan bersama Allah.

Metode kedua,
Imputed righteousness, yaitu seorang dihakimi berdasarkan kondisi kebenaran di luar dirinya. Bisakah begitu? Allah sendiri yang memberikan model imputed righteousness berdasarkan apa yang Ia gambarkan di Taurat (ketika Harun memindahkan dosa ke kambing jantan dan kesempurnaan kambing jantan dipindahkan ke umat).
Imputed righteousness ini metode yang Allah sediakan karena manusia tidak mungkin ditemukan tidak berdosa dan tidak bercacat cela melalui metode pengadilan formal.
Dunia dapat menikmati imputed righteousness ini melalui iman.

Apabila seseorang beriman pada Yesus Kristus, Sang Anak Domba Allah, maka kepadanya dikenakan kebenaran Kristus yang sempurna (righteousness of Christ) dan dosa-dosanya dihalau keluar dari dia. Di mata Allah, orang itu berpakaian kebenaran sempurna sehingga ia justified (dinyatakan benar oleh Allah).
Dasar justifikasinya adalah kebenaran Kristus, bukan kebenaran dirinya sendiri.

Anda masih ragu dengan imputed righteousness?
Kita lihat sebuah contoh yang langsung mengarah pada gambaran Sang Tunas.


Za 3:1-5
Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"
Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta." Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ. 

Lalu Malaikat TUHAN itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: 
"Beginilah firman TUHAN semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan Aku akan mengizinkan engkau masuk ke antara mereka yang berdiri melayani di sini. 
Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu--sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas

Allah menanggalkan pakaian kotor Yosua lalu mengenakan padanya pakaian pesta dan serban tahir. Pakaian kotor itu lalu dibuang jauh-jauh.

Yosua ngapain?
Berdiri saja. 

Itu pakaian pesta siapa yang buat dan siapa yang punya?
Tuhan.


Tuhan mengerjakan dan menyediakan segala sesuatunya, Yosua pasrah saja.
Tuhan lalu membenarkan Yosua oleh proses yang tidak Yosua kerjakan.
Barulah sesudah proses transfer ini Tuhan memberikan perintah selanjutnya, bukan sebelumnya.

Itulah transfer of righteousness dari Kristus.
Kristus yang taat 100%, kita yang menerima kebenarannya tanpa melakukan apa-apa, lalu Allah membenarkan kita atas apa yang kita tidak lakukan tetapi Kristus lakukan.

------

Justification was a one time event

Pada saat Imam Besar meletakkan tangannya ke kepala kambing, di saat itulah terjadi proses justifikasi dari Allah kepada umatNya.
Allah menjustifikasi umatNya sesudah dosa-dosa umat ditransferkan ke kepala kambing.

Jadi proses justifikasi Allah terjadi setiap 1 tahun sekali melalui upacara pendamaian (kambing jantan ternyata hanya bisa memberi 365 hari kesempurnaan - itupun kesempurnaan skala kambing - jika mau ya silakan 😁).

Setiap tahun, ketika seorang umat datang ke Yerusalem untuk upacara pendamaian, ia menyadari bahwa ia akan menghadap pengadilan Tuhan untuk membereskan dosa-dosanya, ia selalu diingatkan dalam hati dan pikirannya bahwa ia membawa dosa dan butuh kambing-penebusan. Ia setiap tahun akan datang dengan kondisi dan status orang berdosa yang butuh dibenarkan oleh Allah melalui kebenaran yang bukan dari dirinya sendiri.
Bisa teman-teman bayangkan? Setiap tahun ia menempuh proses justifikasi.

Anda bayangkan setiap tahun sekali Anda harus menghadap pengadilan karena semua kesalahan yang Anda buat pada tahun tersebut dan setiap kali Anda harus membawa uang tebusan bagi kesalahan Anda.
Apa jadinya Anda? Apakah Anda merasa orang bebas? Ataukah Anda akan merasa seperti orang rendah dari yang rendah?

Tidak heran,
Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya (Ibr 10:1b).

Bagaimana mau sempurna jika yang muncul di kepala Anda adalah keberdosaan Anda? 
Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa (Ibr 10:3). 

Lembu, domba dan kambing dunia tidak bisa menghapus dosa, mereka hanya menunda proses pengadilan untuk 1 tahun ke depan yang terus berulang sampai Anda mati.
Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa (Ibr 10:4).  

Apa yang dilakukan Anak Domba Allah?

Ibr 10:10-14
Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. 

Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa. 
Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. 
Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Anak Domba Allah hanya butuh satu kali saja pengorbanan untuk seluruh dunia dan segalanya sempurna (ini membuktikan kualitas Anak Domba Allah, yaitu kualitas righteousnessNya dan kualitas keilahianNya yang sufficient memberikan kebenaran bagi seluruh manusia oleh satu kali saja pengorbanan).

Jadi semua orang yang beriman pada Yesus Kristus, berapa kalikah kita menjalani proses justifikasi? Kita dibenarkan berapa kali?
Hanya satu kali saja, yaitu saat kita beriman pada Yesus Kristus.

Ketika kita beriman pada Yesus Kristus, proses transfer terjadi, kebenaran Kristus dikenakan pada kita, dosa kita dikenakan pada Kristus dan selesai, kita justified by God. Kita tidak perlu datang lagi untuk justifikasi kedua atau ketiga atau keempat atau berikutnya.

Kini kita tidak lagi mengingat diri kita sebagai orang berdosa tetapi mengingat bahwa kita orang yang sudah dinyatakan benar oleh Allah
Jikapun kita menghadap Allah karena ada berbuat dosa (karena kita masih tinggal di dunia dalam tubuh fana), maka pokok perhatian kita adalah pembenaran yang Allah sudah lakukan. 

Inilah kabar gembira Injil.
Kita sudah dinyatakan benar oleh Allah hanya satu kali saja saat kita beriman, proses pembenaran ini tidak perlu diulang, cukup satu kali saja. Dasar pembenaran ini adalah kesempurnaan Kristus, bukan kondisi kita. Sampai kapanpun kita tetap dinyatakan benar karena kesempurnaan Kristus dan tidak pernah karena kondisi kita.
Inilah perbuatan Allah yang luar biasa bagi kita karena kondisi kita tidak pernah bisa membenarkan kita oleh sebab kita tidak akan pernah sempurna.
 ------

Pengudusan

Ini yang menarik.
Jika kita sudah dibenarkan satu kali untuk selamanya, lalu apa peran pengudusan?

Mungkin saya singkat saja untuk hal ini.
Pengudusan (sanctification) adalah proses yang Roh Kudus kerjakan dalam diri kita melalui kasih karuniaNya (grace) agar kita menjadi semakin serupa Kristus dalam pikiran, kehedak dan perbuatan sehingga kita bisa mengalami hidup yang penuh sebagai manusia.

Seorang celebrity chef ternama dan seorang desainer brand terkemuka membunuh dirinya di puncak kesuksesan mereka. 
Mengapa?
Mungkin karena mereka tidak menemukan kepenuhan hidup, makna hidup dan gairah hidup sekalipun secara ukuran duniawi mereka punya akses pada segala hal yang buat saya ngiler. Mereka kaya, terkenal, banyak pengikut, punya warisan, punya keluarga  namun mereka tidak merasa cukup hingga akhirnya bunuh diri.

Pengudusan adalah untuk kita, bukan untuk Tuhan.
Kita menjalani pengudusan agar hidup kita penuh dan bermakna, bukan untuk dibenarkan oleh Tuhan. Tuhan hanya membenarkan karena kebenaran Kristus sebab Kristus sajalah satu-satunya yang memenuhi standar Allah yang sangat tinggi.

Apakah kebenaran kita sendiri pasti bisa memenuhi standar Allah? 
Gak mungkin.

Proses pengudusan kita, kondisi personal righteousness kita tidak pernah menjadi dasar justifikasi oleh Tuhan. Jika dijadikan dasar, tidak akan ada yang selamat.

-----

Can the justified become unjustified

Ini pertanyaan problematik yang menimbulkan dispute dalam beberapa denominasi.
Saya berusaha tidak mau pusing dengan perdebatan, jadi saya coba 'main aman' (padahal sih ngga aman-aman banget).

Gal 5:1-4
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. 

Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. 
Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat.
Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia.

Dua nasihat (sebetulnya lebih tepat disebut peringatan - tapi beberapa orang mungkin sensitif dengan peringatan) dari Paulus:
  • Jangan sampai lepas dari Kristus. Artinya jangan sampai kehilangan iman. Kita dibenarkan oleh iman pada Yesus Kristus, jangan lepas iman ini. Bagi yang berpendapat kita tidak mungkin kehilangan iman, ya syukurlah, yang penting tahu untuk tidak sampai kehilangan iman.
  • Jangan berpindah dari mengandalkan imputation righteousness ke mengandalkan personal righteousness. Jangan kehilangan pandangan kita atau lupa bahwa kita sudah dibenarkan Allah oleh kebenaran Yesus Kristus semata. Personal righteousness tidak pernah menggantikan imputation righteousness sebagai dasar justifikasi. Jika kita tidak lagi mengandalkan kebenaran Kristus sebagai pakaian kita, hati-hati.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.




Tidak ada komentar:

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...