Minggu, 09 September 2018

Nameless Faceless Armies of The Lord


Sekitar 2 atau 3 tahun yang lalu, saya tidak ingat lagi persisnya kapan, saat sedang penyembahan di gereja, saya mendapat suatu impresi, saya lihat di benak saya pemandangan seperti di gurun berbukit, di bagian lembah seperti ada kumpulan kuasa gelap yang sedang maju berperang. Saya di puncak sebuah bukit melihat pasukan musuh berbaris maju dengan hebohnya. Pasir beterbangan saat mereka berjalan dan gurun menjadi suram. Lalu saya melihat Tuhan juga sedang berdiri mengamati dengan tenang. Ia kemudian mengajak saya berjalan ke balik bukit tempat Ia berdiri.

Ternyata di balik bukit tersebut telah ada sepasukan prajurit y
ang sedang menunggu dengan senjata lengkap. Wajah mereka teguh namun penuh antisipasi. Mereka menantikan pertempuran besar. Pasukan besar ini menunggu dengan tenang, tidak dibuat heboh, tidak gugup mendengar deru suara musuh mendekat.

Saya lalu mendengar suatu perkataan, 

'Aku sedang menyembunyikan orang-orang-Ku yang sudah kusiapkan untuk peperangan akhir zaman. Mereka saat ini tidak terlihat, tidak menonjol, tersembunyi, namun mreka akan muncul dan berperang. Saat ini mereka menunggu bunyi sangkakala peperangan.'

Yoel 2:28
"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.


Menjelang kedatanganNya kedua, Tuhan akan mencurahkan RohNya (urapanNya) kepada semua manusia, urapanNya akan menjadikan semua orang itu bergerak dalam karunia-karunia Roh, perbuatan-perbuatan supranatural dan kuasa-kuasa Allah dinyatakan. Ini y
ang saat ini kita yakini pasti terjadi sebagai pentakosta ketiga.
Pada waktu saya dapat impresi tersebut, saya belum kenal istilah pentakosta ketiga, y
ang saya yakini saat itu istilahnya adalah hujan akhir. Pentakosta ketiga ini seperti bunyi sangkakala peperangan besar yang akan mengubah peta kekuatan gereja.

Ya, saya pakai istilah peta kekuatan gereja, why? Karena sekarang beberapa jemaat masih melihat gereja y
ang diwakili tokoh-tokoh. Urapan Allah masih mirip-mirip zaman Perjanjian Lama, yaitu kuat pada pendeta tertentu. Ada pendeta yang kuat di A, ia jadi kekuatan gereja A, pendeta B jadi tokoh kekuatan gereja B, dan sebagainya. Peta kekuatan gereja ada pada tokoh-tokohnya.

Nanti pada saat pentakosta ketiga, urapan Allah akan menerobos keluar dari hirarki, keluar dari ketokohan, turun ke atas jemaat-jemaat biasa, maka orang biasa y
ang tidak punya nama nantinya akan mengalirkan mujizat yang setara dengan Mr. Benny Hinn, jemaat awam tak terkenal nantinya akan bernubuat sekelas Ms. Cindy Jacobs. Pada saat itu nama-nama besar akan surut saking banyaknya anak-anak Tuhan yang mengalir dalam Roh Kudus, pada saat itu nama besar satu-satunya adalah Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada nama perorangan yang akan jadi cukup besar untuk diingat orang karena semua anak-anakNya adalah pahlawan perang.

Yoel 3:10
Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!"


Di saat itulah saya jadi paham apa arti istilah 'generasi tanpa nama dan tanpa muka'.
Orang hanya mendapat nama dan muka jika ada y
ang menonjol dari dirinya diantara orang-orang lain. Bagaimana jika semua orang turut menonjol bersama-sama? Seorangpun tidak akan mau lagi menonjolkan nama dan mukanya kecuali nama Yesus Kristus. Tidak ada lagi yang perlu dibanggakan kecuali Roh Kudus.

Saya juga jadi ingat firman y
ang mengatakan:

Mat 20:14-16
Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."


Tuhan sedang menyiapkan dan menyimpan suatu generasi pasukan akhir zaman y
ang sekarang Ia sembunyikan. Ia tidak ingin generasi ini terpapar 'nama' dan 'muka' sebelum sangakakala perang berbunyi.

Persiapan pentakosta ketiga ini berlaku untuk 2 sisi, bagi mereka y
ang sekarang merasa jemaat awam, mereka diingatkan bahwa kuasa Roh Kudus akan turun ke atas mereka dengan luar biasa sehingga mereka akan mengalirkan kuasa Allah dengan dahsyat. Mereka disiapkan mentalnya dari sekarang. Mereka akan bertindak dalam nama Tuhan sebagaimana hamba-hamba Tuhan yang sekarang dipakai dahsyat. Supaya mereka jangan kaget.
Sementara itu pendeta yang saat ini sudah dipakai Tuhan luar biasa harus juga mempersiapkan diri ketika kelak melihat jemaat awam y
ang saat ini masih dalam pembinaan kelak bertindak sama diurapinya dengan dirinya. Supaya mereka jangan berkecil hati.

Sebagaimana kita lihat di seluruh Yoel 2 dan 3, menjelang pentakosta ketiga, menjelang hari dimana kuasa Roh turun akan semua hamba-hamba Tuhan segala golongan, usia dan status, keadaan dunia akan tambah buruk, tapi para prajuritnya tidak mrasa takut. Saat saya melihat pasukan y
ang berjaga di balik bukit, saya jadi tau seluruh jalan cerita peperangan, saya tau Tuhan sudah pegang rencana perang, saya tidak lagi terfokus jadi kehebohan pasukan musuh.

Kita kuatir dan takut karena kita belum melihat seluruh jalan ceritanya. Kita baru melihat bagian awalnya. Di balik itu ada Tuhan dan rencanaNya.

Rm 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.


Marilah ini jadi doa kita untuk terus bertanya pada Tuhan agar menunjukkan kita arah jalan ceritaNya saat kita mengalami masalah dan kesesakan.

Kej 50:20
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.


Tuhan Yesus memberkati.



 

1 komentar:

Islam Agama Setan mengatakan...

Amin Tuhan Isa memberkati

Faith of God

Markus 11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!   Konteks dari ayat ini adalah kisah pohon ara yang dikutuk...