Tema perpuluhan adalah tema kontroversial, karenanya menarik untuk dibahas.
---------
Latar Belakang
Saya berjemaat di Gereja karismatik.
Gereja saya menerapkan perpuluhan.
Saya pribadi tidak memiliki masalah untuk memberikan sepersepuluh dari penghasilan saya untuk Gereja.
Saya memiliki pemikiran bahwa apa yang sudah diberikan bukan lagi menjadi hak saya.
Saya memiliki pemikiran bahwa apa yang sudah diberikan bukan lagi menjadi hak saya.
Apabila ada penyelewengan terhadap perpuluhan, saya sangat yakin Allah akan bertindak atas itu.
Latar belakang ini saya sampaikan agar pembaca mengetahui bahwa saya sama sekali tidak memiliki persoalan apapun terhadap praktek memberikan sepersepuluh penghasilan kepada Gereja.
Di sisi lain,
Saya sangat concern terhadap penafsiran Alkitab.
Penafsiran Alkitab perlu dilakukan secara kontekstual dan proporsional.
Latar belakang ini saya sampaikan agar pembaca mengetahui bahwa saya sama sekali tidak memiliki persoalan apapun terhadap praktek memberikan sepersepuluh penghasilan kepada Gereja.
Di sisi lain,
Saya sangat concern terhadap penafsiran Alkitab.
Penafsiran Alkitab perlu dilakukan secara kontekstual dan proporsional.
Suatu praktek dalam Gereja tidak dapat didasarkan atas penafsiran Alkitab yang keliru sekalipun praktek tersebut tidak ada salahnya dan tidak ada kerugiannya.
Itulah alasan saya menulis mengenai perpuluhan ini.
Semoga pembaca mendapatkan berkat dari Tuhan Yesus Kristus kita yang mulia.
----------------------------------
Bagian I.
Jika kita hitung totalnya maka dalam 1 tahun Israel dipungut perpuluhan sebesar kira-kira 23,33% dari seluruh penghasilan.
Kalau mengikuti Taruat, perpuluhan itu BUKAN HANYA 10% saja.
'Hak milik Tuhan' ternyata lebih dari 10%.
Apakah kita bisa memakai Taurat dalam mengajarkan perpuluhan di masa kini?
Di sini sudah ada penyimpangan terhadap konteks nas Alkitab.
Roh Kudus tidak pernah memberikan roh ketakutan.
Bagian III.
Namun pemberlakukan perpuluhan ini tidak dapat didasarkan atas ancaman maut.
A. Bayangan dari Kebenaran
Taurat adalah bayangan dari kondisi ideal yang Tuhan inginkan.
Allah memberikan bayangan yang sangat indah mengenai perpuluhan, yaitu:
1. Di dalam harta kita, ada MILIK TUHAN di dalamnya
Perpuluhan Taurat memberikan kita gambaran bahwa didalam harta dan penghasilan kita ada unsur milik Tuhan dan apa yang jadi milik Tuhan itu WAJIB diutamakan.
Yang beda, dulu 10% sekarang terserah Tuhan mau memimpin kita memberikan seberapa banyak untuk tiap kejadian.
Di zaman Perjanjian Baru ini berapa sih milik Tuhan? Berapa sih yang wajib diberikan?
Di masa kini, Tuhan tidak mematok angka eksak.
Tuhan tidak pakai persen-persenan lagi.
Manusia Perjanjian Baru telah dimerdekakan dari ikatan Taurat agar dia dapat memberi lebih banyak dari tuntutan Taurat berdasarkan persekutuan pribadi dia dengan Tuhan.
2. Kehidupan para pengerja dan imam Tuhan disokong oleh Jemaat
Perpuluhan Taurat menunjukkan pada kita bahwa Jemaat perlu menyisihkan penghasilannya untuk menyokong kehidupan mereka yang bekerja di ladang Tuhan.
Bedanya, kini kita tidak lagi dibatasi hanya oleh 10%, kini jemaat bebas mengalokasikan sesuai kehendak Roh Kudus.
3. Penghidupan Jemaat yang berkekurangan disokong oleh Jemaat
Perpuluhan Taurat menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan kepedulian dan solidaritas pada umatNya.
Bayangkan jika setiap hari Minggu Jemaat membawa makanan, minuman, bingkisan untuk dinikmati dalam sukacita bersama-sama.
Bukankah itu terealisasi pada masa awal Gereja di bawah pimpinan para rasul?
4. Dasar Pemberian bukan Ketakutan melainkan Sukacita
Pimpinan/Gembala dari suatu gereja lokal berhak menetapkan aturan yang mengikat jemaat sendiri.
Tidak ada salahnya bagi Gereja untuk memberlakukan pungutan.
Adakah Gembala kuatir bila tidak lagi menggunakan istilah perpuluhan maka dana yang masuk akan berkurang?
Jika ya, motivasi Gembala itulah yang perlu dicek lagi.
Akhir kata
Saya tidak menentang praktek perpuluhan, tetapi ingin agar pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip Alkitab dan semangat Perjanjian Baru.
Pada saat saya sedang memikirkan mengenai perpuluhan ini, timbul dalam hati saya suatu pertanyaan:
"Jika dasar untuk perpuluhan ini lemah, mengapa Engkau mengizinkan gerakan perpuluhan ini berkembang, mengapa Engkau izinkan pengajaran ini meluas, mengapa Engkau berkati mereka yang memberikan perpuluhan sehingga pengajaran ini semakin menguat?"
Maka suatu suara menjawab saya dan saya yakin itu Tuhan. Hikmat yang saya dengar adalah seperti ini:
"Sudah sekian lama Jemaat menutup mata sehingga Gereja berkekurangan.
Tuhan izinkan sementara waktu bahasa kedagingan kepada Jemaat yang masih kedagingan, yaitu bahasa-bahasa transaksional. Tujuannya agar orang mulai terbiasa memberi.
Namun seiring waktu, Tuhan akan memperbaiki pengajaran dan motivasi orang.
Kelak pengajaran perpuluhan akan dirombak. Jemaat tidak lagi membatasi dirinya dengan angka lahiriah tertentu.
Itulah alasan saya menulis mengenai perpuluhan ini.
Semoga pembaca mendapatkan berkat dari Tuhan Yesus Kristus kita yang mulia.
----------------------------------
Bagian I.
Perpuluhan dalam Perjanjian Lama
Di dalam Kitab Perjanjian Lama, kita temukan ada 2 jenis perpuluhan/persepuluhan.
1. Perpuluhan Abraham kepada Melkisedek (Kej 14:17-24)
Melkisedek disebut sebagai Imam Allah Yang Mahatinggi jauh sebelum Taurat diberikan.
Abraham memenangkan peperangan melawan raja-raja Kanaan,
Di dalam Kitab Perjanjian Lama, kita temukan ada 2 jenis perpuluhan/persepuluhan.
1. Perpuluhan Abraham kepada Melkisedek (Kej 14:17-24)
Melkisedek disebut sebagai Imam Allah Yang Mahatinggi jauh sebelum Taurat diberikan.
Abraham memenangkan peperangan melawan raja-raja Kanaan,
Sesudah itu Melkisedek datang menyongsong Abraham dan memberkatinya,
Lalu Abraham memberikan sepersepuluh dari kemenangannya kepada Melkisedek
Dalam kejadian ini Melkisedek tidak pernah meminta perpuluhan, melainkan Abraham yang memberikannya.
Lalu Abraham memberikan sepersepuluh dari kemenangannya kepada Melkisedek
Dalam kejadian ini Melkisedek tidak pernah meminta perpuluhan, melainkan Abraham yang memberikannya.
Melkisedek adalah lambang Anak Allah yang memberikan nyawaNya kepada umatNya tanpa meminta syarat apapun.
Abraham tanpa paksaan dan tanpa tekanan kemudian memberikan sepersepuluh dari kemenangannya.
Abraham tanpa paksaan dan tanpa tekanan kemudian memberikan sepersepuluh dari kemenangannya.
Apakah nas ini bisa digunakan untuk mengajarkan persepuluhan?
Bisa saja,
Namun perlu diperhatikan bahwa Abraham hanya 1 kali saja memberi persepuluhan kepada Melkisedek.
Ini bukanlah tindakan berulang-ulang.
2. Perpuluhan Taurat
Lama sesudah era Abraham, Israel diberikan Hukum Taurat oleh Allah.
Hukum Taurat terdiri dari 613 aturan yang wajib dilaksanakan sebagai satu kesatuan utuh.
Tidak bisa seseorang 'memilih' melaksanakan aturan tertentu tetapi mengabaikan aturan lainnya. Jika seseorang bersalah terhadap 1 hukum, maka ia bersalah pada seluruh Taurat.
Yak 2:10-11
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.
Di dalam Taurat ada 3 macam perpuluhan.
1. Perpuluhan untuk kaum Lewi dan para Imam
Bil 18:20-21
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
Israel diwajibkan menyisihkan 10% dari penghasilannya untuk kaum Lewi.
Kaum Lewi dikhususkan untuk pelayanan pekerjaan Tuhan dan tidak diberikan milik pusaka.
Seterusnya, kaum Lewi menyisihkan 10% dari perpuluhan yang mereka terima untuk para Imam.
Bil 18:26
"Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu."
2. Perpuluhan untuk hari-hari raya
Di luar perpuluhan untuk kaum Lewi dan para Imam, maka umat Israel dipungut lagi 10% dari penghasilannya untuk kebutuhan hari-hari raya.
Ul 14:22-26
Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.
Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu,
maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,
dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apapun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu.
Pada hari-hari raya besar, Israel diwajibkan berkumpul di Yerusalem, yaitu di Bait Suci.
Pada saat berkumpul mereka membawa perpuluhan dari hasil ladang dan ternaknya.
2. Perpuluhan Taurat
Lama sesudah era Abraham, Israel diberikan Hukum Taurat oleh Allah.
Hukum Taurat terdiri dari 613 aturan yang wajib dilaksanakan sebagai satu kesatuan utuh.
Tidak bisa seseorang 'memilih' melaksanakan aturan tertentu tetapi mengabaikan aturan lainnya. Jika seseorang bersalah terhadap 1 hukum, maka ia bersalah pada seluruh Taurat.
Yak 2:10-11
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.
Di dalam Taurat ada 3 macam perpuluhan.
1. Perpuluhan untuk kaum Lewi dan para Imam
Bil 18:20-21
Mengenai bani Lewi, sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan pada Kemah Pertemuan.
Israel diwajibkan menyisihkan 10% dari penghasilannya untuk kaum Lewi.
Kaum Lewi dikhususkan untuk pelayanan pekerjaan Tuhan dan tidak diberikan milik pusaka.
Seterusnya, kaum Lewi menyisihkan 10% dari perpuluhan yang mereka terima untuk para Imam.
Bil 18:26
"Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu."
2. Perpuluhan untuk hari-hari raya
Di luar perpuluhan untuk kaum Lewi dan para Imam, maka umat Israel dipungut lagi 10% dari penghasilannya untuk kebutuhan hari-hari raya.
Ul 14:22-26
Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu.
Apabila, dalam hal engkau diberkati TUHAN, Allahmu, jalan itu terlalu jauh bagimu, sehingga engkau tidak dapat mengangkutnya, karena tempat yang akan dipilih TUHAN untuk menegakkan nama-Nya di sana terlalu jauh dari tempatmu,
maka haruslah engkau menguangkannya dan membawa uang itu dalam bungkusan dan pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu,
dan haruslah engkau membelanjakan uang itu untuk segala yang disukai hatimu, untuk lembu sapi atau kambing domba, untuk anggur atau minuman yang memabukkan, atau apapun yang diingini hatimu, dan haruslah engkau makan di sana di hadapan TUHAN, Allahmu dan bersukaria, engkau dan seisi rumahmu.
Pada hari-hari raya besar, Israel diwajibkan berkumpul di Yerusalem, yaitu di Bait Suci.
Pada saat berkumpul mereka membawa perpuluhan dari hasil ladang dan ternaknya.
Perpuluhan itu kemudian dinikmati beramai-ramai di hadapan Tuhan.
Jadi jenis perpuluhan ini dari rakyat untuk kepentingan rakyat juga.
3. Perpuluhan tiga tahunan
Ul 14:29
Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu;
maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu."
Setiap tiga tahun sekali, umat Israel memberikan perpuluhan ke rumah perbendaharaan di kota-kota mereka. Perpuluhan ini menjadi bahan makanan bagi orang asing, kaum Lewi, janda-janda dan anak yatim.
Sungguh Tuhan telah memikirkan pemeliharaan umat dengan sangat baik!
----------------------------------
Jadi jenis perpuluhan ini dari rakyat untuk kepentingan rakyat juga.
3. Perpuluhan tiga tahunan
Ul 14:29
Pada akhir tiga tahun engkau harus mengeluarkan segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu dalam tahun itu dan menaruhnya di dalam kotamu;
maka orang Lewi, karena ia tidak mendapat bagian milik pusaka bersama-sama engkau, dan orang asing, anak yatim dan janda yang di dalam tempatmu, akan datang makan dan menjadi kenyang, supaya TUHAN, Allahmu, memberkati engkau di dalam segala usaha yang dikerjakan tanganmu."
Setiap tiga tahun sekali, umat Israel memberikan perpuluhan ke rumah perbendaharaan di kota-kota mereka. Perpuluhan ini menjadi bahan makanan bagi orang asing, kaum Lewi, janda-janda dan anak yatim.
Sungguh Tuhan telah memikirkan pemeliharaan umat dengan sangat baik!
----------------------------------
Jika kita hitung totalnya maka dalam 1 tahun Israel dipungut perpuluhan sebesar kira-kira 23,33% dari seluruh penghasilan.
Kalau mengikuti Taruat, perpuluhan itu BUKAN HANYA 10% saja.
'Hak milik Tuhan' ternyata lebih dari 10%.
Apakah kita bisa memakai Taurat dalam mengajarkan perpuluhan di masa kini?
Saya tidak rekomen,
Karena Taurat memungut 23.33% sedangkan perpuluhan yang diajarkan gereja-gereja masa kini sebatas 10% saja.
10% saja sudah kontroversial, bagaimana 23%?
----------------------------------
Bagian II.
----------------------------------
Bagian II.
Apakah Perpuluhan Hukum Taurat Masih Berlaku Di Era Perjanjian Baru?
A. Taurat vs Perjanjian Baru
Hukum Taurat adalah perjanjian Allah dengan Israel yang didasarkan atas ketaatan.
Hukum ini terdiri dari aturan moral, hukum dan seremonial.
Hukum Taurat diberikan dengan 3 tujuan:
1. Memberikan gambaran/bayangan akan karya penebusan Kristus
2. Menjaga agar manusia hidup dalam tatanan hukum dan moral yang baik (sekaligus membuat manusia sadar bahwa mereka berdosa dan membutuhkan penebusan). Ukuran 'baik' dalam hukum Taurat bersifat lahiriah
3. Membuat perbedaan antara umat Israel terhadap bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah
Melalui karya Kristus, maka ketentuan dalam hukum Taurat telah menjadi usang.
Bayang-bayang telah digantikan oleh Pribadi yang sesungguhnya.
Kol 2:17
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus
Ibr 10:1
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Hukum Taurat tidak mampu menyempurnakan manusia daging menjadi manusia roh.
Kristus-lah yang mampu.
Hukum Taurat yang bersifat lahiriah tidak mampu mentransformasi hati/roh seseorang.
Hanya Roh Kudus yang mampu.
Roh Kudus hadir dalam hati seseorang melalui iman pada Yesus Kristus, bukan melalui hukum Taurat.
Datangnya Kristus membuat hukum Taurat menjadi usang.
Kematian Kristus di kayu salib mewakili kematian dari para pihak pembuat janji.
Jika ada sebuah janji yang termeterai, maka janji itu mengikat untuk seterusnya kecuali bila salah satu/kedua belah pihak meninggal dunia.
Wafatnya Kristus telah membatalkan perjanjian Taurat.
Artinya, aturan perpuluhan Hukum Taurat tidak lagi relevan untuk kita yang hidup dalam Perjanjian Baru.
Taurat tidak dapat dijadikan lagi standar pembenaran maupun penghakiman.
Siapa yang tidak memberikan perpuluhan tidak dapat lagi dikategorikan 'mencuri milik Allah',
Siapa yang tidak memberikan perpuluhan tidak dapat lagi diancam menggunakan 4 jenis belalang,
Berkat Allah tidak lagi bergantung pada pemberian perpuluhan,
Kutuk pun tidak lagi bergantung pada pemberian perpuluhan.
Berkat Allah datang dari Yesus Kristus.
A. Taurat vs Perjanjian Baru
Hukum Taurat adalah perjanjian Allah dengan Israel yang didasarkan atas ketaatan.
Hukum ini terdiri dari aturan moral, hukum dan seremonial.
Hukum Taurat diberikan dengan 3 tujuan:
1. Memberikan gambaran/bayangan akan karya penebusan Kristus
2. Menjaga agar manusia hidup dalam tatanan hukum dan moral yang baik (sekaligus membuat manusia sadar bahwa mereka berdosa dan membutuhkan penebusan). Ukuran 'baik' dalam hukum Taurat bersifat lahiriah
3. Membuat perbedaan antara umat Israel terhadap bangsa-bangsa lain yang tidak mengenal Allah
Melalui karya Kristus, maka ketentuan dalam hukum Taurat telah menjadi usang.
Bayang-bayang telah digantikan oleh Pribadi yang sesungguhnya.
Kol 2:17
semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus
Ibr 10:1
Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Hukum Taurat tidak mampu menyempurnakan manusia daging menjadi manusia roh.
Kristus-lah yang mampu.
Hukum Taurat yang bersifat lahiriah tidak mampu mentransformasi hati/roh seseorang.
Hanya Roh Kudus yang mampu.
Roh Kudus hadir dalam hati seseorang melalui iman pada Yesus Kristus, bukan melalui hukum Taurat.
Datangnya Kristus membuat hukum Taurat menjadi usang.
Kematian Kristus di kayu salib mewakili kematian dari para pihak pembuat janji.
Jika ada sebuah janji yang termeterai, maka janji itu mengikat untuk seterusnya kecuali bila salah satu/kedua belah pihak meninggal dunia.
Wafatnya Kristus telah membatalkan perjanjian Taurat.
Artinya, aturan perpuluhan Hukum Taurat tidak lagi relevan untuk kita yang hidup dalam Perjanjian Baru.
Taurat tidak dapat dijadikan lagi standar pembenaran maupun penghakiman.
Siapa yang tidak memberikan perpuluhan tidak dapat lagi dikategorikan 'mencuri milik Allah',
Siapa yang tidak memberikan perpuluhan tidak dapat lagi diancam menggunakan 4 jenis belalang,
Berkat Allah tidak lagi bergantung pada pemberian perpuluhan,
Kutuk pun tidak lagi bergantung pada pemberian perpuluhan.
Berkat Allah datang dari Yesus Kristus.
Perpuluhan tidak dapat membatalkan/menghambat/menghilangkan/mengurangi berkat Bapa di dalam Yesus Kristus.
Pengorbanan Yesus Kristus jauh lebih utama dan lebih besar daripada perpuluhan.
----------------------------------
Saya menyadari beberapa pengkotbah mengutip ayat-ayat Perjanjian Lama untuk menegaskan perpuluhan.
Ayat yang sering dikutip:
Mal 3:10-11
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
----------------------------------
Saya menyadari beberapa pengkotbah mengutip ayat-ayat Perjanjian Lama untuk menegaskan perpuluhan.
Ayat yang sering dikutip:
Mal 3:10-11
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam.
Ayat ini konteksnya adalah perpuluhan hari raya yang wajib dibawa ke Kota Yerusalem.
Perpuluhan jenis ini berupa makanan-minuman yang dinikmati bersama-sama dalam sukacita.
Ayat ini konteksnya adalah perpuluhan hari raya yang wajib dibawa ke Kota Yerusalem.
Perpuluhan jenis ini berupa makanan-minuman yang dinikmati bersama-sama dalam sukacita.
Ini bukan perpuluhan eksklusif bagi Gereja!
Di sini sudah ada penyimpangan terhadap konteks nas Alkitab.
Apalagi ketika diteruskan ancaman:
"Jika tidak membayar perpuluhan maka berkat akan dimakan habis belalang pelahap."
Bukankah tragis jika jemaat diancam oleh ayat yang sudah tidak berlaku lagi.
Bukankah tragis jika jemaat diancam oleh ayat yang sudah tidak berlaku lagi.
Bukankah ancaman akan menimbulkan ketakutan?
Jadilah jemaat memberi perpuluhan karena takut, bukan karena ingin.
Abraham memberi perpuluhan karena rasa syukur, bukan rasa takut.
Berapa banyak diantara kita yang rajin dan tekun memberi perpuluhan karena takut dimiskinkan Tuhan, takut dihukum Tuhan dan takut Tuhan menarik kembali berkatNya?
Apakah benar Bapa kita melakukan hal-hal demikian?
Roh Kudus tidak pernah memberikan roh ketakutan.
B. Membatasi Milik Tuhan
Baru saja hari Minggu kemarin saya mendengar seorang pengkotbah berkata:
'Milik Tuhan adalah 10%, sedangkan sisanya 90% adalah milik kita yang dapat kita pergunakan...'
Apakan betul 90% sisa penghasilan kita bukanlah milik Tuhan?
Tentu tidak.
Seluruh milik kita adalah milik Tuhan.
Itulah bedanya antara manusia daging dan manusia roh.
Manusia daging butuh ukuran lahiriah kepemilikan.
Manusia roh bergerak sesuai kehendak Roh Kudus.
Baru saja hari Minggu kemarin saya mendengar seorang pengkotbah berkata:
'Milik Tuhan adalah 10%, sedangkan sisanya 90% adalah milik kita yang dapat kita pergunakan...'
Apakan betul 90% sisa penghasilan kita bukanlah milik Tuhan?
Tentu tidak.
Seluruh milik kita adalah milik Tuhan.
Itulah bedanya antara manusia daging dan manusia roh.
Manusia daging butuh ukuran lahiriah kepemilikan.
Manusia roh bergerak sesuai kehendak Roh Kudus.
Jika Roh Kudus ingin kita memberi 20% maka kita beri, jika Roh ingin kita memberi 50% maka kita beri, jika Roh tidak ingin kita memberi maka kita tidak beri.
Konsep perpuluhan ala Taurat diciptakan untuk manusia daging. Konsep ini sangat tidak cocok untuk manusia rohani.
Seseorang yang berpikir bahwa milik Allah hanya 10% akan sulit bergerak untuk memberi 20% karena merasa 90% adalah murni miliknya pribadi.
Perpuluhan menjadi praktek yang tidak laris di era para rasul, mengapa?
Karena pada era itu jemaat dengan sukarela menjual segala miliknya dan meletakkannya di kaki para rasul.
Jemaat memberikan semua miliknya, bukan terbatas 10%.
C. Pembenaran Diri
Apabila seseorang diajarkan suatu ukuran lahiriah, maka ukuran lahiriah tersebut akan menentukan rasa nyaman dan rasa tenang dalam hatinya.
Konsep perpuluhan ala Taurat diciptakan untuk manusia daging. Konsep ini sangat tidak cocok untuk manusia rohani.
Seseorang yang berpikir bahwa milik Allah hanya 10% akan sulit bergerak untuk memberi 20% karena merasa 90% adalah murni miliknya pribadi.
Perpuluhan menjadi praktek yang tidak laris di era para rasul, mengapa?
Karena pada era itu jemaat dengan sukarela menjual segala miliknya dan meletakkannya di kaki para rasul.
Jemaat memberikan semua miliknya, bukan terbatas 10%.
C. Pembenaran Diri
Apabila seseorang diajarkan suatu ukuran lahiriah, maka ukuran lahiriah tersebut akan menentukan rasa nyaman dan rasa tenang dalam hatinya.
Selain rasa nyaman & tenang, ukuran lahiriah akan menjadi standar ukuran dan pembenaran.
Pencapaian standar ukuran dan pembenaran itu akan jadi dasar bagi rasa kesombongan & penghakiman.
Pencapaian standar ukuran dan pembenaran itu akan jadi dasar bagi rasa kesombongan & penghakiman.
"Saya sudah berikan 10% lho, kamu?"
"Oh kamu belum kasih 10%, kamu kurang beriman!"
Lalu segala berkat dan masalah akan dikait-kaitkan dengan perpuluhan.
Bagian III.
Menerapkan Perpuluhan di Era Perjanjian Baru
Kita tiba pada pertanyaan penting:
Bisakah Gereja menerapkan perpuluhan di zaman Perjanjian Baru?
BISA.
Namun harus proporsional.
Kita tiba pada pertanyaan penting:
Bisakah Gereja menerapkan perpuluhan di zaman Perjanjian Baru?
BISA.
Namun harus proporsional.
Ya, Gereja pasti butuh uang untuk membayar penghidupan para pelayan dan biaya operasional rutin.
Pun Gereja butuh dana untuk diakonia, sumbangan, bencana alam serta ekspansi.
Pemberlakukan perpuluhan akan sangat membantu untuk menutupi dana-dana yang dibutuhkan bagi pemeliharaan dan pengembangan Gereja.
Namun pemberlakukan perpuluhan ini tidak dapat didasarkan atas ancaman maut.
A. Bayangan dari Kebenaran
Taurat adalah bayangan dari kondisi ideal yang Tuhan inginkan.
Allah memberikan bayangan yang sangat indah mengenai perpuluhan, yaitu:
1. Di dalam harta kita, ada MILIK TUHAN di dalamnya
Perpuluhan Taurat memberikan kita gambaran bahwa didalam harta dan penghasilan kita ada unsur milik Tuhan dan apa yang jadi milik Tuhan itu WAJIB diutamakan.
Yang beda, dulu 10% sekarang terserah Tuhan mau memimpin kita memberikan seberapa banyak untuk tiap kejadian.
Di zaman Perjanjian Baru ini berapa sih milik Tuhan? Berapa sih yang wajib diberikan?
Di masa kini, Tuhan tidak mematok angka eksak.
Tuhan tidak pakai persen-persenan lagi.
Manusia Perjanjian Baru telah dimerdekakan dari ikatan Taurat agar dia dapat memberi lebih banyak dari tuntutan Taurat berdasarkan persekutuan pribadi dia dengan Tuhan.
2. Kehidupan para pengerja dan imam Tuhan disokong oleh Jemaat
Perpuluhan Taurat menunjukkan pada kita bahwa Jemaat perlu menyisihkan penghasilannya untuk menyokong kehidupan mereka yang bekerja di ladang Tuhan.
Bedanya, kini kita tidak lagi dibatasi hanya oleh 10%, kini jemaat bebas mengalokasikan sesuai kehendak Roh Kudus.
3. Penghidupan Jemaat yang berkekurangan disokong oleh Jemaat
Perpuluhan Taurat menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan kepedulian dan solidaritas pada umatNya.
Bayangkan jika setiap hari Minggu Jemaat membawa makanan, minuman, bingkisan untuk dinikmati dalam sukacita bersama-sama.
Bukankah itu terealisasi pada masa awal Gereja di bawah pimpinan para rasul?
4. Dasar Pemberian bukan Ketakutan melainkan Sukacita
Taurat sudah digenapi oleh Yesus Kristus,
Yesus Kristus telah memberikan nyawaNya bagi kita,
Allah telah memberikan kita kasih karunia yang berlimpah,
Maka kita seperti Abraham yang memberi karena ucapan syukur bukan karena diperintah atau diancam.
B. Dasar yang Proporsional
Saya menyarankan Gereja yang ingin memberlakukan perpuluhan menyebutnya dengan istilah pemberian 10% atas instruksi Gembala.
Istilah tersebut lebih fair dan tidak menimbulkan penafsiran berlebihan.
B. Dasar yang Proporsional
Saya menyarankan Gereja yang ingin memberlakukan perpuluhan menyebutnya dengan istilah pemberian 10% atas instruksi Gembala.
Istilah tersebut lebih fair dan tidak menimbulkan penafsiran berlebihan.
Pimpinan/Gembala dari suatu gereja lokal berhak menetapkan aturan yang mengikat jemaat sendiri.
Tidak ada salahnya bagi Gereja untuk memberlakukan pungutan.
Koperasi saja ada kok sumbangan wajibnya.
Karena pemberian ini tidak dikaitkan dengan kutuk/ancaman ilahi, maka jemaat tidak merasa dipaksa memberi. Jikapun memberi maka bukan didasarkan ketakutan.
Adakah Gembala kuatir bila tidak lagi menggunakan istilah perpuluhan maka dana yang masuk akan berkurang?
Jika ya, motivasi Gembala itulah yang perlu dicek lagi.
Akhir kata
Saya tidak menentang praktek perpuluhan, tetapi ingin agar pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip Alkitab dan semangat Perjanjian Baru.
Pada saat saya sedang memikirkan mengenai perpuluhan ini, timbul dalam hati saya suatu pertanyaan:
"Jika dasar untuk perpuluhan ini lemah, mengapa Engkau mengizinkan gerakan perpuluhan ini berkembang, mengapa Engkau izinkan pengajaran ini meluas, mengapa Engkau berkati mereka yang memberikan perpuluhan sehingga pengajaran ini semakin menguat?"
Maka suatu suara menjawab saya dan saya yakin itu Tuhan. Hikmat yang saya dengar adalah seperti ini:
"Sudah sekian lama Jemaat menutup mata sehingga Gereja berkekurangan.
Tuhan izinkan sementara waktu bahasa kedagingan kepada Jemaat yang masih kedagingan, yaitu bahasa-bahasa transaksional. Tujuannya agar orang mulai terbiasa memberi.
Namun seiring waktu, Tuhan akan memperbaiki pengajaran dan motivasi orang.
Kelak pengajaran perpuluhan akan dirombak. Jemaat tidak lagi membatasi dirinya dengan angka lahiriah tertentu.
Pada saat itu Gereja dapat kembali pada cetak biru era para rasul."
Tuhan Yesus memberkati.
Tuhan Yesus memberkati.